"Ilmu pengetahuan Tertinggi adalah ilmu pengetahuan yang tidak bisa dipikirkan oleh otak manusia tapi bisa dirasakan hati manusia"

"Top science is science that can not be considered by the human brain can be felt but the human heart"

"トップ科学人間の脳考えることはできない科学感じることができる、人間のです."

Sabtu, 28 Januari 2012

Chakra : Pusat energi tubuh manusia

Chakra : Pusat energi tubuh manusia

Chakra berasal dari bahasa India klasik " Sankriet" yang berarti Roda/Kemudi. Chakra merupakan pusat energi pada tubuh manusia dimana tiap chakra berhubungan erat dengan fungsi tubuh, dengan pusat-pusat syaraf, kelenjar endokrin, dan kelenjar-kelenjar lainnya. Energi masuk ke dalam chakra dan kemudian disalurkan melalui saluran energi ke chakra-chakra lainnya (7 chakra utama). Hal ini dapat dilihat sebagai suatu pusaran air di dalam tubuh dalam beberapa tingkatan “getaran” yang saling melintas satu sama lain. Energi mengalir di dalam tubuh yang diterima oleh titik-titik chakra untuk kemudian disalurkan kembali ke seluruh tubuh. Tiap chakra mempunyai fungsi. Energi berfungsi untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh agar tetap dalam kondisi “sehat”.

Di India, chakra diibaratkan sebagai “Bunga Teratai” yang merupakan simbol kesucian. Pengibaratan ini dilakukan dengan alasan bahwa bunga memiliki fungsi yang bersesuaian dengan chakra yang sesungguhnya. Chakra sebenarnya terdiri dari beberapa lembar daun seperti bunga teratai yang membuka dirinya seperti terbukanya tiap lembar bunga teratai, dan berputar seperti roda.
Menurut orang hindu kuno di dalam tubuh manusia terdapat lebih dari 30,000 chakra yang berbeda. Sebagian ahli mengatakan berjumlah 365 buah. Seluruh chakra yang ada terbagi ke dalam 3 kelompok, yaitu Chakra Utama, Chakra Biasa dan Chakra Mini.


CHAKRA BIASA DAN CHAKRA MINI
Chakra ini sesungguhnya berkaitan erat dengan Chakra Utama. Contoh chakra biasa seperti pada telapak tangan dan kaki. Sedangkan chakra mini terdapat pada setiap ujung jari tangan dan jari kaki. Pembersihan/pembangkitan energi pada chakra-chakra utama akan secara otomatis mempengaruhi chakra biasa dan chakra mini yang berada di sekitarnya.

TUJUH CHAKRA UTAMA

1. Chakra Mahkota (Sahasrara)

Warna : Violet
Posisi : di sisi bagian atas kepala, daerah otak dan system syaraf (ubun-ubun).
Elemen : pemikiran
Tanda astro : Capricorn, Pisces
Kelenjar : Pineal (aktif selaras dengan pituitary)
Organ : Cerebral cortex, central nervous system
Fungsi : Integrasi dan Pemahaman
Disfungsi : depresi, mengasingkan diri, ketidakmampuan untuk belajar dan mengerti

Chakra ini adalah pusat masuknya energi Illahi ke seluruh lapisan tubuh & kesadaran. Seseorang yang chakra mahkotanya berkembang secara sempurna akan banyak mengetahui rahasia alam. Menjaga agar chakra ini selalu bersih amatlah penting agar energi spiritual dapat diterima secara terus menerus oleh seluruh tubuh. Apabila chakra mahkota yang terbuka dengan lebar maka seseorang dapat melakukan perjalanan astral dengan lebih mudah.

2. Chakra Mata Ketiga (Ajna)

Warna : Biru indigo (nila)
Posisi : di antara kedua mata (dahi/kening)
Elemen : cahaya
Tanda astro : Sagitarius, Aquarius, Pisces
Kelenjar : Pituary (aktif selaras dengan pineal)
Organ : mata
Fungsi : Penglihatan, intuisi, penyatuan
Disfungsi : sakit kepala, mimpi buruk, gangguan penglihatan

Chakra ini memberikan energi ke kedua mata, hidung & kelenjar pituitary. Disebut chakra mata ketiga karena chakra yang berkembang aktif & bersih dapat memberikan pewaskitaan (clairvoyance) atau kekuatan psikis lainnya. Selain pewaskitaan, chakra ini merupakan titik pemusatan & pengatur dari chakra-chakra di bawahnya. Chakra ini sering disebut pula berkaitan erat dengan pengetahuan duniawi & pengetahuan surgawi (spiritual). Seringkali manusia yang telah mencapai taraf kewaskitaan terpesona oleh sensasi tersebut & lupa akan tujuan utamanya & lama terhambat pada kesadaran di tahap ini.

3. Chakra Tenggorokan (Vishudda)

Warna : Biru muda
Posisi : tenggorokan
Elemen : Ether
Tanda astro : Gemini, Taurus, Aquarius
Kelenjar : Thyroid dan Parathyroid
Organ : leher, bahu, lengan, tangan, telinga
Fungsi : komunikasi, energi ekspresif, kemauan untuk menyatukan symbol-simbol ke bentuk yang ideal (kuasa dan tenaga untuk memilih)
Disfungsi : problem thyroid (gondok), masalah pendengaran, leher, dan kerongkongan

Chakra ini memiliki 16 lembar daun. Secara fisik chakra ini memberikan energi pada kelenjar thyroid & parathyroid. Chakra ini merupakan pusat penciptaan yang lebih tinggi (kreativitas) & hubungan antar manusia. Seseorang dengan chakra tenggorokan yang berkembang akan memiliki pengertian yang mendalam mengenai hubungan antar sesama sehingga mempunyai hubungan yang baik dengan sesamanya. Kemampuan untuk berekspresi secara lisan juga dipengaruhi oleh chakra ini. Chakra jantung yang yang bersih & terhubung dengan chakra tenggorokan yang bersih pula akan mengakibatkan seseorang akan dapat mengekspresikan seluruh isi hati dengan baik. Sifat-sifat yang berkenaan dengan chakra tenggorokan yang berkembang dengan baik antara lain adalah kepasrahan, keberhasilan, kelimpahan & kesejahteraan serta pengembangan pengetahuan duniawi.

4. Chakra Jantung (Anahata)

Warna : Hijau
Posisi : tengah dada
Elemen : Udara
Tanda astro : Leo, Libra
Kelenjar : Thymus
Organ : jantung, paru-paru, lengan, tangan
Fungsi : mencintai diri, mencintai orang lain, pemenuhan hajat hidup, energi mental, kesadaran dan penyembuhan
Disfungsi : gangguan jantung, asma, dan paru-paru

Chakra ini memiliki 12 lembar daun. Chakra jantung adalah chakra yang amat penting dalam spiritual karena dihubungkan sebagai lambang cinta kasih & penyembuhan. Secara fisik chakra jantung mengatur jantung & kelenjar thymus. Chakra jantung merupakan pusat dari seluruh perasaan halus seperti kasih sayang & cinta kasih. Seseorang dengan chakra jantung yang kecil, kotor atau terhambat akan memiliki kecenderungan egois, sombong, fanatik, tamak/rakus, munafik, & gelisah. Sedangkan chakra jantung yang berkembang dengan baik menyebabkan seseorang penuh dengan rasa cinta kasih & kasih sayang serta dapat berempati terhadap sesama.

5. Chakra Pusar (Manipura)

Warna : Kuning
Posisi : pinggang, perut (pusar/plexus solaris)
Elemen : Api
Tanda astro : Leo, Sagitarius, Gemini
Kelenjar : pancreas, adrenals
Organ : perut, hati, kantong empedu
Fungsi : pertumbuhan, penyembuhan, menerima dan mengeluarkan energi, tenaga bagi kemauan, tenaga personal
Disfungsi : gangguan pencernaan, borok, kencing manis, hypoglycemia, gangguan hati, metabolisme yang menyebabkan kegemukan

Chakra ini amat penting dalam mempertahankan vitalitas seseorang. Chakra ini memiliki 10 lembar daun. Chakra pusar berkaitan erat dengan sifat-sifat yang membawa kecenderungan seperti iri hati, rasa malu, tidak puas, murung, benci & takut (kekurangan rasa aman). Seseorang dengan chakra pusar yang berkembang & bersih maka akan dapat mengatasi hal-hal seperti tersebut di atas & mengubahnya menjadi suatu yang positif seperti rasa aman, puas, gembira, nyaman & percaya diri.

6. Chakra Seks (Svadhisthana)

Warna : Jingga
Posisi : di bawah perut, abdomen (pada tulang pelvis)
Elemen : Air
Tanda astro : Cancer, Sagitarius, Scorpio
Kelenjar : ovarium, testicle
Organ : kandungan, alat kelamin, ginjal, kandung kemih, sistem sirkulasi
Fungsi : asimilasi, seksual, kesenangan, keinginan, gaya hidup yang memanjakan emosi
Disfungsi : gangguan kandung kemih dan ginjal, gangguan alat kelamin dan problem seksual, gangguan pinggang

Chakra sex memiliki 6 lembar daun. Chakra seks berhubungan dengan penciptaan atau reproduksi & mempengaruhi aktivitas seksual seseorang. Chakra seks berkaitan erat dengan chakra tenggorokan yang berfungsi dalam penciptaan kreativitas atau ide. Seseorang dengan Chakra seks yang bersih dan aktif akan memiliki pikiran yang lebih positif serta percaya diri. Sebaliknya seseorang akan menjadi tidak perduli, kasar, berpikir negatif (kurang kreatif), termasuk seks menyimpang jika chakra seksnya kotor & terhambat

7. Chakra Dasar (Maludara)

Warna : Merah
Posisi : di antara alat kelamin dan anus (ujung tulang ekor)
Elemen : Tanah
Tanda astro : Aries, Taurus, Scorpio, Capricorn
Kelenjar : adrenals dan suprarenals
Organ : paha, kaki, tulang, usus besar
Fungsi : survival, gaya hidup yang mengutamakan energi fisik
Disfungsi : konstipasi, wasir, kegendutan, penyakit pegal pada pinggang radang sendi, gangguan lutut, anorexia nervosa

Chakra dasar mempunyai 4 lembar daun yang merupakan pusat energi dari tubuh fisik, kehidupan materi & keinginan untuk hidup. Chakra dasar yang aktif maka seseorang akan cenderung untuk hidup dengan penuh semangat & motivasi & sebaliknya chakra dasar yang kecil, kotor & terhambat maka akan hidup bermalas-malasan tanpa semangat bahkan memiliki kecenderungan untuk mudah putus asa bahkan bunuh diri.


HUBUNGAN CHAKRA DENGAN UMUR
Di awal kehamilan seorang ibu, chakra dalam janin telah aktif dan memulai perkembangan. Pada keadaan tertentu, pikiran spiritual seorang anak telah mewujud. Di tahun pertama seorang anak yang pertama kali aktif adalah chakra pertama (mahkota), tahun ke-2 adalah chakra ke-2 , dan seterusnya hingga tahun ke 7. Tujuh tahun pertama disebut dengan fase “give the breast-feeding”, yaitu fase dimana seorang anak akan selalu melakukan aktivitas "mencoba" dan meniru kondisi-kondisi yang ia terima. Kemudian di fase 7 tahun berikutnya disebut fase “vital energy”, yaitu fase dimana seorang anak telah siap menjumpai dan menerima iklim pelajaran. Setelah itu terjadi “kilas balik” perkembangan Chakra dimana terjadi “pengurangan” yang mengarah pada “tanah”. Artinya, pada tahun ke 8 seorang anak yang aktif adalah chakra ke-7, di tahun ke 9 seorang anak yang aktif adalah chakra ke-6, demikian seterusnya. Setiap 7 tahun sekali (7, 14, 21, dst) adalah fase yang sangat penting dimana akan selalu terjadi perubahan "reverse-forward" ditinjau dari perkembangan aktivitas chakra, yang sangat berpengaruh pada apa yang terjadi pada manusia.



Ilmu Allah adalah pedoman untuk Mengenal "Hamba (makhluk)" dan "Tuhan (Khalik)" nya
Bahwa manusia dijadikan oleh Allah adalah untuk berbakti/beribadah dan untuk menyatakan Diri-Nya sendiri pada Zat, Sifat, Asma’ dan Af’al-Nya.

Firman Allah dalam Surah Az Zariyat 56 :
“Sesungguhnya tidak Aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah/berbakti”

Untuk mencurahkan bakti/ibadah kepada Allah maka manusia haruslah mengenal Allah.

Sabda Rasulullah SAW :
“Awal dari agama adalah dengan mengenal Allah”

Untuk mengenal Allah, maka Allah memberikan ilmu kepada manusia melalui Akal dan Iman dengan satu harapan agar manusia mengetahui akan hakekat sebenar-benarnya tujuan zahirnya ke dunia ini.


Sesungguhnya semua ilmu yang ada pada manusia adalah Ilmu Allah semata, sedangkan manusia pada hakekatnya adalah kosong semata.

Firman Allah dalam Surah Yunus 57 :
“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman”

Pada dasarnya Ilmu Allah terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Ilmu Kalam
2. Ilmu Ghaib
3. Ilmu Syahadah
Firman Allah SWT dalam Surah Al A’laq 1-5 :
“Bacalah bahwa Tuhanmu itu bersifat Al Akram yang mengajarkanmu dengan Ilmu Qalam dan Tuhanmu mengajarkan manusia pada tidak mengerti menjadi faham atas sesuatu”

Firman Allah SWT dalam Surah Al Hasyr 22 :
“Dan sesungguhnya Allah itu memiliki Ilmu Ghaib dan Ilmu Syahadah”


ILMU KALAM
Ilmu Kalam adalah suatu ilmu pengetahuan dari Allah yang dapat dipelajari oleh manusia untuk tujuan memahami sesuatu di alam maya ini. Dapat dibicarakan, diajarkan, dan dapat diterima oleh pancaindera dan daya fikir manusia yang bersifat zahir semata. Kedalaman dari ilmu ini hanya sebatas dan sejauh pancaindera mencapainya dan tidak lebih. Sebagai contoh, manusia telah mengkaji tentang atom dan DNA (Dioxyribo Nucleid Acid). Namun hingga sekarang tidak pernah mampu mendalami bagaimana atom atau DNA terbentuk.

Dapat disimpulkan bahwa Ilmu Kalam adalah ilmu yang memang diilhamkan oleh Allah kepada daya fikir manusia untuk dapat memahami alam sekitarnya sebagai bekal hidup di dunia. Akan tetapi ilmu inipun hanya diberikan dalam pola bidang-bidang tertentu saja sesuai dengan takaran daya fikir manusia dimaksud.

Transformasi Ilmu Kalam :
1. Allah memberikan rangsangan berupa gejala-gejala alam sekitar untuk kemudian memicu daya fikir manusia (yang diilhami) untuk mengkaji dan mendalaminya.
2. Hasil kajian dan pendalaman ini (pada bidang tertentu) kemudian menjadi ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan oleh pancaindera dan daya fikir manusia.
3. Transformasi ilmu ini kepada manusia lainnya adalah melalui guru zahir dengan segala sebutannya.


ILMU GHAIB
Adalah merupakan suatu ilmu yang dapat menerangkan sesuatu yang tidak dapat diterangkan oleh Ilmu Kalam. Ilmu Ghaib adalah ilmu pengetahuan yang amat luas sekali ruang lingkupnya sehingga tidak mampu dijangkau oleh daya fikir manusia. Ilmu Ghaib hanya bisa diterima oleh Akal dan Iman.

Ringkasnya, Ilmu Ghaib adalah ilmu pengetahuan yang meliputi Alam Saghir (batang tubuh manusia) dan Alam Kabir (jagad raya / alam maya).

Keluasan Ilmu Ghaib meliputi tujuh petala langit dan tujuh petala bumi serta apa saja yang ada di antara keduanya.

Syarat mutlak untuk memperoleh ilmu ini adalah :
1. Suci jiwa dan raga.
2. Mengenal diri.
3. Akal jernih yang dihasilkan oleh hati yang beriman terhadap Allah SWT.

Manusia dikatakan beriman sehingga ber-akal jernih adalah manusia yang telah mampu menghancurkan gumpalan darah kotor di ujung jantung mereka yang menjadi Istana Iblis. Bila gumpalan darah kotor itu hancur maka akan terpancarlah Nur dari dalam jantung yang disebut NurQalbun (Cahaya hati) yang sesungguhnya adalah sebenar-benarnya hati para mukmin.

QALBUN MUKMIN BAITALLAH (Hati orang-orang mukmin adalah Istana Allah)

Dalam pada ini disebutlah QALBUN MUKMIN sebagai AKAL. Yaitu keimanan, keyakinan hakiki terhadap sesuatu secara mutlak tanpa ragu sedikitpun melalui jalan “ghaib” walau logika (daya fikir) manusia tidak bisa menerimanya.

Kadar penerimaan Ilmu Ghaib luasnya tergantung pada kadar kesucian hati dan jiwa manusia serta mengikut kadar yang dikaruniakan sendiri oleh Allah padanya.

Firman Allah dalam Surah Al Taghaabun 11 :
“Dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya”

Pengetahuan Ilmu Ghaib dapat dilihat oleh mata bathin (bashirah) dan dapat didengar oleh telinga bathin serta kelezatannya dapat dirasakan oleh Qalby hakiki yang dimiliki oleh para Arif billah.

Perlu ditekankan di sini bahwa pengertian “hati” pada uraian di atas sangatlah berbeda dengan pengertian hati seperti lazimnya manusia sekarang mengartikannya. Bahwa pada hakekatnya hati (qalby hakiki) tidaklah pernah kotor oleh karena NurQalbun yang selalu bersinar. Maka sesungguhnya yang menutupinya adalah gumpalan darah kotor yang berada di ujung jantung. Semakin manusia menuruti godaan dan hasutan Iblis dan Syeitan maka semakin besarlah Istana Iblis (berupa gumpalan darah kotor) hingga semakin tebal gumpalan darah kotor tersebut yang akhirnya semakin tertutuplah qalby hakiki hingga NurQalbun seolah tidak terpancar dari dalam jantung.

Jadi sesungguhnya, secara fisik letak qalby hakiki adalah pada jantung. Sedangkan hati menurut persepsi kedokteran sesungguhnya adalah liver.

Bahwa sesungguhnya NurQalbun inilah yang membuat manusia dikatakan “hidup”. Maka pantaslah jika jantung (secara kedokteran) dikatakan sebagai sumber utama penopang biologis manusia, sedangkan darah yang terpompa dari/ke jantung adalah bertindak sebagai “minyak” bagi “cahaya kehidupan” manusia.

Transformasi Ilmu Ghaib :
1. Allah memilih sendiri manusia yang akan dikaruniai ilmu ghaib melalui cara penyampaian secara LADUNI.
2. Manusia yang menempuh jalan hakekat menuju Allah SWT dengan cara mengikuti cara-cara para guru hakekat / makrifat serta mursyid (penuntun) sebagai guru zahir ilmu ini. Bila manusia ini tekun dan istiqamah pada jalannya maka akan memperoleh pula ilmu Ghaib secara Laduni melalui perantara guru-guru ghaib seperti wali-wali Allah, Nabi dan Rasul.
Bila Nabi dan Rasul menerima wahyu dari Allah dengan 9 cara, maka Ilmu Ghaib dihantarkan kepada manusia secara LADUNI dengan 5 cara yaitu :
1. Melalui Nur. Biasanya dapat diterima oleh orang yang sedang menjalani thariqah, melalui jalan mimpi secara kiasan atau sejelas-jelasnya. Murid yang mengalami hal ini wajiblah merujuk kepada “guru yang mursyid” agar tidak terjebak oleh makna-makna manusiawi oleh karena nafsu.
2. Melalui Tajalli. Tajalli dapat diartikan sebagai penjelmaan buah fikiran dari perasaan “Zauq” (hanyut sesaat dalam ke-Maha Besar-an Allah). Maka terbitlah dari mulut atau akalnya suatu pengetahuan baru yang tidak pernah didengar dan diperkatakan olehnya sebelumnya. Dalam keadaan ini wajib pula si murid merujuk kepada “guru yang mursyid” untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam.
3. Melalui Sir. Adalah jalan penyampaian Ilmu Ghaib secara rahasia, yang hanya dapat dirasakan dan didengar oleh seseorang secara mutlak. Lazimnya melalui pendengaran bathin. Suara-suara yang didengar oleh pendengaran bathin adalah suara para Wali Allah Yang Agung tentang Ilmu Ghaib.
4. Melalui Sirrusir. Adalah merupakan suatu jalan penyampaian Ilmu Ghaib dengan “rahasia di dalam rahasia”. Dalam hal ini manusia dimaksud dapat melihat dengan Penglihatan Bathin, dapat mendengar dengan Pendengaran Bathin tentang suatu peristiwa atau pengajaran Ilmu Ghaib, seperti layaknya menyaksikan tayangan televisi.
5. Melalui Tawassul. Adalah dengan cara penjelmaan oleh Guru atau Wali Allah yang ghaib untuk menemui orang dimaksud untuk mengajarkan Ilmu Ghaib. Bertemunya dalam keadaan sadar dan bukan mimpi.


ILMU SYAHADAH
Adalah ilmu yang paling tinggi di dalam pelajaran Ilmu Allah yang dapat dikuasai oleh manusia. Ilmu ini adalah ilmu Makrifah dan Syahadah (Mengenal dan Menyaksikan) dengan sebenar-benarnya (Haq) kepada Allah SWT.
Hanya Allah sendiri yang mengajarkan secara langsung. Dengan lain perkataan, Ilmu Syahadah adalah ilmu untuk menyatakan diri Allah sendiri. Ilmu ini hanya dicapai oleh para Rasul, Nabi dan Wali Allah yang agung.

Tujuh Citra Diri
Tujuh citra diri adalah pintu-pintu yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk menapaki perjalanan singkatnya menuju Sang Pencipta kembali ke "Kampung Halaman". Sesungguhnya menurut para "ahli" terdapat sembilan citra diri, dengan dua citra yang disembunyikan. Wallahu a'lam bissawaab.

Dalam hal pencapaian tujuh martabat perjalanan diri untuk kembali ke "kampung halaman" (Hubungan martabat nafsu dengan martabat ketuhanan akan dibahas kemudian), maka dicerahkanlah diri manusia dengan Tujuh Citra Diri, yang berupa nokhtah halus (Lathaif) pada diri manusia. Bertempat di tujuh titik yang berbeda, yang membawa sifat baik dan buruk yang berbeda-beda pula. Tiap Lathaif akan memancarkan warna yang berbeda-beda secara metafisis. Sedangkan pengaruh fisis yang mudah untuk diamati adalah perilaku manusia itu sendiri terhadap sesama makhluk Allah yang lain (tidak sebatas hanya manusia saja).

Tujuh Citra Diri sebagai pintu awal menuju "Kampung Halaman"
1. Tepat di tengah rongga dada. Membawa sifat sombong dan sejenisnya. Bila terbersihkan maka akan membawa sifat kepasrahan yang berakal.
2. Dua jari di bawah puting susu kiri. Membawa sifat syirik dan kekafiran. Bila terbersihkan akan membawa "rasa" ketauhidan yang tinggi.
3. Dua jari di atas puting susu kiri. Membawa sifat jahiliyah (kebodohan : kepandaian yang tidak berdasar pada Ketuhanan). Bila terbersihkan akan menciptakan wadah keilmuan yang hakiki.
4. Dua jari di bawah puting susu kanan. Membawa sifat binak jinak (manja, suka dipuji, suka dikasihani, mudah putus asa, dan sejenisnya). Bila terbersihkan akan menciptakan kehalusan perilaku bathin.
5. Dua jari di atas puting susu kanan. Membawa sifat binatang buas (pemarah, kasar, jorok, non-etika, dan sejenisnya). Bila terbersihkan akan menciptakan kehalusan budi pekerti.
6. Di antara kedua kening. Membawa sifat fantasi, imajinasi, khayalan, dan sejenisnya. Bila terbersihkan akan membuka pintu keghaiban.
7. Dari ujung kaki hingga ubun-ubun. Membawa sifat totalitas diri (performa, karakter, perilaku diri secara keseluruhan). Bila terbersihkan akan memunculkan "penampakan diri bathin"
Tujuh Citra Diri seperti di atas telah dirujuk dari berbagai sumber dan pengalaman diri. Sekedar sebagai indikator yang paling mudah diterima oleh pancaindera kebodohan manusia adalah adanya "hentakan" atau "denyutan" pada bagian-bagian seperti diuraikan di atas apabila diri manusia sedang mengalami sesuatu yang sesuai dengan area fenomena di atas. Istilah "fenomena" digunakan hanya sekedar untuk menunjukkan betapa lemahnya manusia untuk mengartikan sesuatu yang sesungguhnya jauh dari apa yang seharusnya.

Tentang bagaimana cara membersihkannya, meskipun telah banyak teknik dan metode yang telah dikenalkan oleh para "ahli kebathinan", menurut mas Don yang terbaik adalah bagaimana memahami konsep dan makna yang terkandung pada uraian Tujuh Citra Diri seperti di atas.
Untuk kemudian dapat menjadi pedoman diri sendiri untuk menapaki perjalanan hidup di dunia ini, yang seharusnya.

Barang siapa yang mengenal dirinya, maka niscaya dia akan mengenal Tuhannya ....
TUJUH TINGKATAN JIWA DAN DERAJAT UNTUKNYA
Sebuah kazanah Al Hikmah untuk dimengerti, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan dengan ILAAHI ANTA MAKSUUDY (hanya Engkau Tuhanku yang menjadi tujuanku).


1. NAFSU AMARAH
JIWA YANG TERJEBAK DENGAN HIRUK PIKUKNYA DUNIA (KAFIR)
2. NAFSU LAWWAMAH,
JIWA YANG TERTARIK URUSAN AKHIRAT TETAPI MASIH TERTARIK PULA DENGAN URUSAN DUNIA (MUNAFIK)
3. NAFSU MULHAMMAH,
JIWA YANG TERTARIK URUSAN AKHIRAT TETAPI MASIH TERHIJAB OLEH NIKMAT-NIKMAT AMALIYAH (MUSLIM)
4. NAFSU MUTHMA’INNAH,
JIWA YANG TENANG, DUNIA UNTUK DIRINYA, AKHIRAT UNTUK HATINYA, ALLAH UNTUK RUHNYA (MUKMIN)
5. NAFSU RADHIYAH,
JIWA YANG RELA TERHADAP SEGALA KETENTUAN ALLAH (MUTTAQIN)
6. NAFSU MARDHIYAH,
JIWA YANG DIBERI KERELAAN ALLAH ATAS APAPUN PADA DIRINYA (MUQARRABIN)
7. NAFSU KAMALIYAH,
JIWA YANG SEMPURNA BERSAMA KEMAHA BESARAN ALLAH (‘ARIFIN)
Sebelum kita menengok chakra-chakra yang ada di planet Bumi, ada baiknya teman-teman tahu apa yang dimaksud dengan chakra. Chakra itu bukan sekadar cerita di film kartun Naruto :D. Justru film itulah yang mengadopsi konsep chakra dalam ceritanya. Pengetahuan tentang cakra sudah ada dalam Yoga sejak ribuan tahnn lalu dan kini semakin banyak diadopsi dalam pengobatan tradisional berbasis energi seperti pranic healing, tenaga dalam, reiki, dll.
Arti Chakra adalah ‘Roda’ atau Pusaran atau Pusat atau bahkan Perbuatan.
Chakra berfungsi sebagai :
- Pintu gerbang masuknya energy Illahi-ah (energy positif) ke dalam tubuh manusia yang menjadi pusat daya penghubung (meridian) yang mendistribusikan energy dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
- Pusat pengendali (relay station) energy tersebut.
- Secara alamiah juga berfungsi untuk menarik energy positif dan mengeluarkan energy dari dalam tubuh.
- Menjaga keseimbangan system pengendalian energy dalam tubuh.
- Bahkan ada yang berpendapat sebagai Pusat Energi.
Beberapa pakar Metafisika, Hypnotherapist dan Meditasi berpendapat bahwa kehidupan manusia yang meliputi kesehatan, usaha/bisnis, sex dan spiritual berkaitan erat dengan Chakra Manusia. Tubuh manusia diciptakan Tuhan dengan dilengkapi 7 titik Chakra Utama yaitu :
1. Cakra Dasar (Root Chakra) atau Muladhara Chakkra yang berada diantara anus dan kelamin, cakra ini sangat berpengaruhpada SEMANGAT HIDUP dan kemampuan seseorang dalam penyembuhan alami.
2. Cakra Sex (Spleen Chakra) atau Svadistana Chakkra, berada di daerah pangkal kelamin yang berpengaruh pada vitalitas (kegiatan sex dan reproduksi), kegembiraan hidup , kehormatan pribadi dan persahabatan.
3. Cakra Perut (Solar Plexus Chakra) atau Manipura Chakkra, berada dibawah empedu yang merupakan sumber tenaga, kekuatan, emosi dan bahkan rasa takut.
4. Cakra Dada/Jantung (Heart Cakhra) atau Anahata Chakkra, berada di atas hati yang merupakan sumber atau pysat emosi, cinta kasih, kedamaian, keyakinan dan simpati.
5. Cakra Tenggorokan (Throat Chakra) atau Visudha Chakkra, berada di atas pangkal leher yang akan mempengaruhi panca indera seseorang, kemampuan berkomunikasi dan kreativitas.
6. Cakra Dahi/Mata Ketiga (Forehead Chakra) atau Ajna Chakkra, berada di antara kedua alis dan berada di dalam/di tengah-tengah kepala yang menjadi sumber kekuatan mata bathin/pewaskitaa, control pikiran, inspirasi maupun kreativitas.
7. Cakra Mahkota (Crown Chakra) atau Sahsrara Chakkra, yang berada kira-kira 2 inchi di atas ubun-ubun yang berpengaruh pada tingkat spiritual, sifat-sifat dan intuisi yang berhubungan dengan ke Tuhan-an.
Selanjutnya tujuh Chakra Utama berfungsi sebagai 7 pusat pusaran energy dan kantung energy yang mempunyai daya dan kekuatannya masing-masing untuk mendistribusikan energy melalui ratusan sub-chakra (365 sub-chakra) dan tujuh puluh dua ribu meridian yang berada dalam tubuh manusia yang pada akhirnya dapat membangkitkan medan energy keluar dari tubuh manusia yang lazim disebut AURA, dengan 7 lapis pancaran pelangi warna aura dari 7 Chakra Utama.
Semakin kuat energy yang didistribusikan oleh 7 Chakra Utama maka akan semakin kuat pancaran aura seseorang dan dapat dipastikan bahwa kondisi kesehatan orang tersebut dalam kondisi yang sangat prima.
Chakra berhubungan dengan Kesehatan dan Emosi seseorang, semaki bersih dan cepat chakra itu berputar, kondisi kesehatan semakin baik, begitu juga sebaliknya.
Perpaduan Cakra & Prana Pertama di Indonesia, merupakan terobosan baru dalam dunia kesehatan Physic dan Mental (bag1)
Pengetahuan tentang Cakra dan Prana secara terpisah sudah alam ada, barangkali sama tuanya dengan budaya manusia, dengan upaya manusia menemukan upaya ‘penyembuhan ‘ dalam dirinya sendiri. Namun, pengetahuan tadi masih lebih banyak digunakan secara pasif sebagai panduan untuk ‘menyalurkan energy penyembuhan ‘.
Padahal apabila PERPADUAN antara CAKRA-CAKRA dan ENERGI PRANA tersebut diaktifkan secara bersamaan maka daya penyembuhannya akan sangat luar biasa, dan secara alami akan membangkitkan energy prana (paduan prana alam dan tenaga dalam) yang sangat besar.
Lembaga Seni Olah Prana dan Pernafasan CAKRA PRANA NUSANTARA adalah sebuah Lembaga yang pertama kali di Indonesia yang memadukan dua aliran yang berbeda ini dalam suatu pelatihan yaitu memadukan pengaktifan 7 Cakra Utama yang dapat digunakan untuk mengakses energy alam semesta (energy cakra) dengan Energi Prana yaitu energy prana synthetis hasil olah tubuh atau yang lazim disebut dengan tenaga dalam atau tenaga cadangan
Secara mengejutkan paduan dua energy yang berbeda frekuensi tersebut, bersinergi dan dapat menghasilkan kekuatan energy yang dahsyat dan luar biasa, terutama dalam penyembuhan penyakit.

Apakah yang dimaksud dengan CAKRA ?
Arti Cakra adalah Roda atau Pusaran atau Pusat atau bahkan Perbuatan. Arti Cakra di dalam CAKRA PRANA NUSANTARA adalah PUSARAN ENERGI atau PUSAT ENERGI dan KEHIDUPAN.
Cakra berfungsi sebagai :
- Pintu gerbang masuknya energy Illahi-ah (energy positif) ke dalam tubuh manusia yang menjadi pusat daya penghubung (meridian)yang mendistribusikan energy dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
- Pusat pengendali (relay station) energy tersebut.
- Secara alamiah juga berfungsi untuk menarik energy positif dan mengeluarkan energy dari dalam tubuh.
- Menjaga keseimbangan system pengendalian energy dalam tubuh.
- Bahkan ada yang berpendapat sebagai Pusat Energi.

Beberapa pakar Metafisika, Hypnotherapist dan Meditasi berpendapat bahwa kehidupan manusia yang meliputi kesehatan, usaha/bisnis, sex dan spiritual berkaitan erat dengan Cakra Manusia. Tubuh manusia diciptakan Tuhan dengan dilengkapi 7 titik Cakra Utama yaitu :
1. Cakra Dasar (Root Chakra) atau Muladhara Chakkra yang berada diantara anus dan kelamin, cakra ini sangat berpengaruhpada SEMANGAT HIDUP dan kemampuan seseorang dalam penyembuhan alami.

2. Cakra Sex (Spleen Chakra) atau Svadistana Chakkra, berada di daerah pangkal kelamin yang berpengaruh pada vitalitas (kegiatan sex dan reproduksi), kegembiraan hidup , kehormatan pribadi dan persahabatan.

3. Cakra Perut (Solar Plexus Chakra) atau Manipura Chakkra, berada dibawah empedu yang merupakan sumber tenaga, kekuatan, emosi dan bahkan rasa takut.

4. Cakra Dada/Jantung (Heart Cakhra) atau Anahata Chakkra, berada di atas hati yang merupakan sumber atau pysat emosi, cinta kasih, kedamaian, keyakinan dan simpati.

5. Cakra Tenggorokan (Throat Chakra) atau Visudha Chakkra, berada di atas pangkal leher yang akan mempengaruhi panca indera seseorang, kemampuan berkomunikasi dan kreativitas.

6. Cakra Dahi/Mata Ketiga (Forehead Chakra) atau Ajna Chakkra, berada di antara kedua alis dan berada di dalam/di tengah-tengah kepala yang menjadi sumber kekuatan mata bathin/pewaskitaa, control pikiran, inspirasi maupun kreativitas.

7. Cakra Mahkota (Crown Chakra) atau Sahsrara Chakkra, yang berada kira-kira 2 inchi di atas ubun-ubun yang berpengaruh pada tingkat spiritual, sifat-sifat dan intuisi yang berhubungan dengan ke Tuhan-an.

Selanjutnya tujuh Cakra Utama berfungsi sebagai 7 pusat pusaran energy dan kantung energy yang mempunyai daya dan kekuatannya masing-masing untuk mendistribusikan energy melalui ratusan sub-cakra (365 sub-cakra) dan tujuh puluh dua ribu meridian yang berada dalam tubuh manusia yang pada akhirnya dapat membangkitkan medan energy keluar dari tubuh manusia yang lazim disebut AURA, dengan 7 lapis pancaran pelangi warna aura dari 7 Cakra Utama.

Semakin kuat energy yang didistribusikan oleh 7 Cakra Utama maka akan semakin kuat pancaran aura seseorang dan dapat dipastikan bahwa kondisi kesehatan orang tersebut dalam kondisi yang sangat prima.

Cakra berhubungan dengan Kesehatan dan Emosi seseorang, semaki bersih dan cepat cakra itu berputar, kondisi kesehatan semakin baik, begitu juga sebaliknya. Yang membuat cakra kotor dan lemah :
- Pikiran Negatif & Perasaan negative
- Hal-hal negative yang kita lihat (kekerasan, kekejaman, kejahatan, dll).
- Hal-hal negative yang kita dengar
- Hal-hal negative yang keluar dari mulut kita (cacian, hinaan, fitnah, dll).
- Hal-hal negative yang masuk ke mulut kita (makanan haram, menjijikan, dll).
- Hal-hal negative yang kita lakukan dengan menggunakan ke lima panca indera dan anggota tubuh kita.
- Masuk ke ruangan/suasana/daerah yang memiliki energy negative (tempat kematian, rumah sakit, penjara, kantor polisi, ruang pengadilan, dll).

Masih ingat binatang-binatang buas dalam serial Naruto yang mempunyai Chakra luar bisa? Ya, binatang-bintang tersebut diambil dari mitologi 9 dewa perang jepang yang terkenal. Dalam mitologi jepang 9 dewa perang tersebut digambarkan dalam bentuk binatang ghaib yang memiliki kekuatan maha dahsyat. Kekuatan diurutkan dari besarnya chakra. Chakra sendiri dapat diartikan sebagai stamina atau inner will. Yang terlemah ditandai dengan dengan ekor satu sedang yang terkuat ekor sembilan. Satu dewa dengan dewa yang lainnya tidak akur sehingga menimbulkan peperangan luar biasa. Akibat peperangan ini, rakyat sangat menderita. Peperangan ini dikenal dengan nama “The Ancient war of 9 Gods”. Di Jepang 9 dewa ini dinamakan Bijuu dan kabarnya roh-roh mereka disegel di 9 kuil di Jepang. Sampai sekarangpun legenda ini masih kental dengan budaya jepang. Berikut ini adalah daftar Bijuu yang mengikuti perang kuno.

1. Shukaku
Shukaku adalah nama salah satu Bijuu yang berbentuk seekor rakun atau Tanuki dalam Bahasa Jepang. Dulunya Shukaku adalah seorang pendeta dari Nara yang berubah menjadi monster karena kekuatan Yamata no Orochi. Dia lalu berubah menjadi rakun raksasa. Kepribadiannya sangatlah konyol dan senang bermain-main, sama seperti rakun pada umumnya. Dia hidup dari jiwa orang-orang yang mati karena pasir dan angin. Tato ungu diseluruh tubuhnya menandakan julukannya sebagai dewa angin.
Gambaran Tanuki yang konyol masa kini telah dikembangkan sejak era Kamakura. Mereka digambarkan seperti anjing rakun besar dengan skrotum yang berukuran raksasa yang menggambarkan Tanuki dalam pandangan artistik yang deskriptif. Tanuki biasa digambarkan dengan testikel mereka yang menggantung di punggung atau dijadikan gendang. Tanuki biasa digambarkan juga dengan perut yang ekstra gendut. Perut mereka juga biasa digambarkan sebagai gendang yang ada di gambaran untuk konsumsi anak-anak di Jepang. Laporan lain mengatakan bahwa Tanuki ialah anggota masyarakat yang tidak berbahaya dan produktif. Beberapa kuil memiliki cerita tentang Tanuki yang bisa menyamar. Kisah yang populer salah satunya ialah Bunbuku Chagama yaitu seorang biksu yang ditipu Tanuki yang mengubah diri menjadi ketel teh. Ada pula yang mengatakan Tanuki sering menipu pemburu dengan menjadi ranting pohon dengan merentangkan tangannya dan menunggu pemburu menjauh dan menjatuhkan diri dari pohon. Terkadang Tanuki juga menipu para pedagang dengan menukarkan barang dengan dedaunan yang mereka sihir sehingga menyerupai uang. Ada juga yang mengatakan kalau daun adalah bagian dari ritual sihir mereka.
Dalam hidupnya Shukaku bertarung sebanyak lima kali, satu kemenangan atas Sokou, 3 kali kekalahan melawan Isonade, Nekomata dan Raijuu. Shukaku melarikan diri melawan Yamata no Orochi.

2. Nekomata
Nekomata adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, dipercaya sebagai sebuah metamorfosis dari kucing peliharaan. Ia berasal dari Hutan Kematian di utara Hokkaido dan konon pertama kali ditemukan di Hutan Iblis Hokkaido, ia berasal dari Hutan Kematian (berbeda dengan hutan iblis) di utara Hokkaido. Bentuknya berupa monster kucing hitam raksasa, yang terkadang ditampilkan dengan dua sayap malaikat berwarna hitam yang besar. Dia adalah peliharaan Dewa Kematian. Nekomata hidup dari memakan mayat dan jiwa-jiwa orang mati.
Legenda mengatakan, awalnya Nekomata hanyalah seekor kucing peliharaan yang sering disiksa pemiliknya. Setelah si kucing mencapai umur sepuluh tahun, secara perlahan buntutnya akan terbelah menjadi dua bagian, bersamaan dengan meningkatnya kekuatan nujum (shamanism) dan sihir (necromancy) si kucing. Beberapa orang yang mempercayai ini biasanya memotong ekor kucing mereka karena takut berubah menjadi monster.
Nekomata memiliki berbagai macam ilmu sihir dan nujum, tetapi yang paling umum digunakan ialah membangkitkan orang mati dengan kehendaknya. Nekomata dikatakan dapat menciptakan dan mengontrol kematian dengan menggerakan buntutnya atau dengan gerakan kaki depannya. Nekomata memakan orang yang dibencinya, apabila pemiliknya lebih kejam, maka si kucing akan menjadi lebih sadis. Nekomata tidak akan pernah melupakan siksaan oleh seseorang dan akan menyimpan dendam selamanya pada orang tersebut. Bila orang itu sudah mati, maka kerabatnya akan didatangi oleh Nekomata dan dihantui terus menerus. Cara menenangkannya ialah memberikan penghormatan, permohonan maaf dan makanan.
Beberapa cerita rakyat Jepang juga mengatakan bahwa Nekomata dapat merubah bentuk tubuhnya menjadi manusia; bagaimanapun, tidak seperti kebanyakan nekomusume, Nekomata betina cenderung terlihat sebagai wanita tua, memiliki kepribadian buruk, dan selalu menebarkan aroma menyeramkan disekitarnya, yang jika dihirup dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan penyakit dan wabah.
Peperangan Sembilan Dewa
Dalam cerita mitologi Jepang perang sembilan dewa, Nekomata, yang memiliki simbol elemen kegelapan, mencoba untuk mendominasi peperangan. Ia membentuk Aliansi dengan Hokou untuk menyerang Kyuubi, namun usahanya gagal dan nyaris saja tewas dalam pertempuran. Dalam kondisi kritis, ia diselamatkan oleh Dewa Kematian. Dalam perang ini, Nekomata tercatat bertarung dalam tiga pertarungan.

3. Isonade
Isonade adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk seperti hiu dengan tanduk di kepalanya serta memiliki tiga buah ekor dan tiga buah sirip, ia juga mampu mengendalikan air sesuai dengan keinginannya. Ia pertama kali ditemukan di perairan Yamagawa dan hidup di kedalaman perairan Jepang bagian barat. Setiap beberapa bulan dia akan keluar ke permukaan untuk menghirup udara. Ketika dia melakukan hal ini dia akan menimbulkan badai dan ombak di perairan sekitarnya, semua kapal didekatnya akan tenggelam dan kemudian dijadikan makanan oleh Isonade. Dia juga sering menyerang kapal-kapal yang berlayar di lautan bebas.
Isonade memiliki bawahan bernama samehada yang hidup di dalam perut Isonade dan membantu menambah chakranya hingga lima kali besar. Makanan samehada berasal dari sisa makanan yang dimakan Isonade.
Peperangan Sembilan Dewa
Dalam cerita mitologi jepang perang sembilan dewa, Isonade, yang memiliki simbol elemen air, mengalami empat pertarungan; dua kali menang (melawan Kaku dan Shukaku), satu kali kalah (melawan Nekomata), dan satu kali melarikan diri (saat melawan Yamata No Orochi). Setelah pertarungan, seorang nelayan sekaligus seorang pejuang yang berani dari Yokohama, Takuma Muramasa, mendekati Isonade kemudian menyegel samehada ke dalam alat sihir guci hiu untuk disegel di dalam kuil air. Akibatnya, Isonade tidak dapat menggunakan chakra masif sehingga tidak membahayakan manusia.

4. Sokou
Sokou si ekor empat adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk siput-setengah-ular yang konon tinggal di gunung Fuji, Jepang. Sokou memiliki empat buah ekor dan menyebarkan gas beracun disekitar tubuhnya. Awalnya, Sokou adalah ayam jantan dan ular yang menjalin kasih. Namun akibat pengaruh udara dan racun di pegunungan, kedua hewan itu menyatu dan menjadi besar. Karena berbahaya, seorang ahli ilmu iblis bernama Yamazaki Ishiro menyegel Sokou ke dalam alat dewa Kandang Bulan Berjaring di dasar gunung Fuji, Jepang. Hingga saat ini, beberapa orang masih beranggapan bahwa letusan di gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika sedang tidur.
Peperangan Sembilan Dewa
Sokou bertarung 4 kali, 3 kekalahan oleh Shukaku, Kaku dan Hokou. Sokou melarikan diri ketika berhadapan dengan Raijuu. Sokou memiliki kekuatan fisik terlemah diantara Bijuu. Tingkat chakra / stamina miliknya peringkat ke-6.

5. Hokou
Hokou adalah Bijuu yang berupa seperti anjing berekor lima. Setiap ekor makhluk ini merepresentasikan setiap-tiap kekuatan elemental: Api, Angin, Air, Tanah, dan Petir. Itu bisa mengakibatkan kerusakan dahsyat bila digunakan. Kemampuannya ialah menggunakan semua elemen maupun mengkombinasikannya. Setiap elemennya juga bisa menyebabkan bencana tergantung jenisnya. Hokou bermaksud menghancurkan alam untuk mendapatkan kembali lima elemen ini. Dia mengalami cedera berat ketika menantang Kyuubi berdua dengan Nekomata. Cukup aneh, dia adalah Dewa Ilusi. Hokou hidup di pohon besar yang sudah berumur panjang.
Peperangan Sembilan Dewa
Hokou bertarung 4 kali, 3 kali kemenangan di dapat dari Sokou, Raijuu, dan Nekomata yang nanti akan menjadi sekutunya. Hokou mengalami kekalahan melawan Kyuubi, biarpun dia sudah dibantu oleh Nekomata, tetapi Kyuubi masih terlalu kuat baginya. Kekuatan fisik Hokou ada di peringkat ke 3 dan kekuatan chakra / stamina miliknya ada di peringkat ke-5.

6. Raijuu
Raijuu adalah Bijuu yang yang berbentuk seperti berang-berang, mempunyai 4 kaki dan kuku yang amat tajam. Bila meraung seperti guntur. Aslinya, dia adalah Dewa Petir, tetapi karena pengaruh kekuatan Yamata no Orochi dia berubah menjadi monster. Raijuu bisa mengeluarkan listrik dalam jumlah besar untuk keperluan pertarungan. Bulunya berwarna emas dan ujungnya berdiri. Memiliki enam ekor yang bentuknya seperti petir, seperti dewa petir kuno.
Raijuu juga digambarkan sebagai rekan Raiden, dewa guntur dari agama Shinto. Biasanya, Raijuu tenang dan tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi buas dan agresif ketika terjadi badai petir dan mengenai apa saja di sekitarnya, batu, pohon bahkan bangunan (orang dulu bilang bahwa pohon yang tersambar petir terkena cakaran Raijuu).
Ada juga yang mengatakan Raijuu tidur di perut manusia. Ini membuat Raiden menembakkan panah ke perut orang – orang yang tidur untuk membangunkannya, yang bisa membuat orang kesakitan. Raijuu dulu tidur di perut orang – orang bila cuaca sedang buruk. Ada pula yang mengatakan bahwa Raijuu hanya tidur di perut orang yang sedang tidur di luar rumah.
Peperangan Sembilan Dewa
Raijuu bertarung 5 kali. Dia menang atas Shukaku dan Sokou, dan kalah oleh Hokou, Yamata no Orochi dan Kyuubi. Dia disegel oleh ninja bernama Sarutobi dengan menggunakan teknik Kinjutsu. Raikiri yang memotong petirnya dan mengembalikkannya ke Raijuu dan membuatnya terluka. Lalu Sarutobi menggunakan alat kekuatan “Penjara Petir Tersembunyi” dan menyegelnya di Kuil Petir.

7. Kaku
Kaku bisa juga dibaca sebagai “mujina” adalah Bijuu berbentuk tupai. Kanjinya juga bisa dibaca sebagai Mujina, yaitu nama subspesies dari tupai (Meles Meles Anaguma) yang ada di beberapa tempat di Jepang. Dia berasal dari altar pengorbanan di pinggiran Nagoya. Kaku mempunyai tujuh ekor dan yang terkecil diantara para Bijuu, walaupun begitu dia adalah Bijuu terlicik dan paling “penyusup” dari sembilan Bijuu lainnya. Kaku memburu mangsanya dari dalam tanah sepanjang waktu. Dia membunuh dengan melongsorkan / menghancurkan bagian tanah dibawah mangsanya, membuatnya jatuh tepat di mulutnya yang sudah terbuka lebar. Di atas tanah, dia bisa berubah menjadi apa saja, asalkan dia mempunyai tanah liat. Tubuhnya berwarna biru.
Peperangan Sembilan Dewa
Dalam perang ini, Kaku bertarung 4 kali, dia menang atas Sokou, dan 3 kali melarikan diri dari Nekomata, Isonade, dan Yamata no Orochi. Walaupun tidak pernah kalah, tetapi dia melarikan diri 3 kali dari 4 kali pertarungannya. Walaupun tingkat chakra / stamina miliknya peringkat ke-3 (diatas Isonade dan Nekomata), tetapi dia lebih mementingkan kabur daripada bertarung. Mungkin disebabkan oleh kekuatan fisiknya yang rendah (peringkat ke-7). Tempat penyimpanan tanah liat miliknya ternyata telah diketahui oleh para pejuang dan dibakar. Kaku lalu tidak bisa berubah bentuk dan dikalahkan oleh pejuang pemberani Ikkyo Soujin, yang menyegel Kaku dengan alat kekuatan Sisa Altar Bumi ke segel dalam kuil bumi.

8. Yamata no Orochi
Yamata no orochi sangat terkenal di jepang. Bahkan musisi kondang jepang KITARO menggubahnya dalam alunan lagu berjudul Orochi atau “The Dragon Way”. Yamata no Orochi adalah Bijuu berbentuk ular. Dia memiliki mata berwarna merah darah, delapan ekor dan kepala (juga digambarkan dililit oleh akar belukar dan semak) dan memiliki kekuatan dari dunia iblis, simbol kejahatan. Setiap kepala Orochi melambangkan simbol: jiwa, hantu, kejahatan, iblis, dunia setelah kematian, dan kematian. Kekuatan sebenarnya dari Orochi seharusnya tidak terlalu besar, bahkan cenderung lemah. Seorang anggota klan Kusanagi, ketika menyerangnya melakukan kecerobohan, menggunakan pedang legendaris Kusanagi no Tsurugi. Karena itu, sebagai konsekuensinya, Yamata no Orochi mengambil alih pedang itu dan menyerap kekuatan yang ada didalamnya dan menjadi mahluk yang amat kuat, dan akhirnya menyimpan semuanya didalam tubuhnya. Dengan kekuatan barunya, Orochi mengeluarkan kekuatan kegelapan yang amat besar sehingga membangunkan bijuu yang lain, dan menjadi arogan. Orochi mengalahkan banyak bijuu tetapi dia dikalahkan oleh Kyuubi. Alasannya sederhana, kekuatan Kyuubi tidak terbatas, membuat sebuah lubang pada Kusanagi yang bahkan Enma dan Sarutobi tidak bisa menggoresnya sedikitpun. Dalam legenda, dia menyamai Kyuubi dalam hal kekuatan, tetapi dia mempunyai batasan.

Panjang tubuhnya melebihi besar 8 gunung, dia adalah bijuu yang terbesar. Aslinya, dia lebih lemah dari Hokou dan Nekomata. Tetapi, itu 1000 tahun sebelum pejuang pemberani mencoba mengalahkannya dengan Kusanagi no Tsurugi. Dalam prosesnya pedang itu terserap oleh Orochi, lalu memperbesar kekuatannya secara masif. Setelah itu dia bebas menggunakan kekuatan pedang itu dari perutnya. Dia berasal dari medan perang kuno di Osaka. Kabarnya yamata no orochi disegel dalam tubuh orochimaru. Ia sebenarnya sudah hampir diambil oleh akatsuki, tetapi karena kekuatannya akatsuki gagal mengambilnya dan orochimaru pun keluar dari organisasi itu.
Peperangan Sembilan Dewa

Orochi bertarung 5 kali, menang atas Shukaku, Isonade, Kaku, Raijuu, dan kalah mengenaskan atas Kyuubi. Kemampuannya bisa memanggil roh-roh jahat dari dunia lain dan kekuatan dari Kusanagi. Kemampuan chakra / stamina dan fisiknya satu tingkat dibawah Kyuubi. Karena itulah yamata no orochi dianggap setan / iblis terkuat setelah kyuubi.

9. Kyuubi
Kyuubi merupakan Bijuu dengan bentuk rubah berekor sembilan dan merupakan yang terkuat diantara para Bijuu. Alasan kenapa dia sangat kuat amat sederhana, dia mempunyai chakra yang tidak terbatas, membuatnya pantas menyandang nama “Raja para Bijuu”. Kekuatannya berasal dari segel api miliknya. Setelah bertarung selama 100 tahun dengan Yamata no Orochi, segel itu menjadi kelelahan; tetapi Kyuubi masih bisa bertahan dan berdiri. Dia juga licik dan cerdas. Cara berbicaranya sangat sadistis dan sarkastik. Begitu pula kelakuannya.

Kyuubi no Yokou adalah Bijuu terkuat dalam Mitologi Jepang. Tubuhnya ditutupi bulu berwarna merah; Kyuubi melambangkan elemen api. Kemampuannya amat luar biasa. Karena belum pernah dikalahkan sekalipun oleh Youkai, kekuatan sebenarnya tidak bisa diukur. Ekornya mengeluarkan pusaran angin dengan cara diputar dengan cepat, satu hentakan ekor saja dapat menimbulkan gempa bumi dan tsunami, dan Kyuubi mampu merobek musuhnya dengan cakar raksasa miliknya. Bulu-bulunya bisa mengeluarkan bola api seperti meteor yang tak pernah habis, cukup untuk menghancurkan sebuah desa dengan cepat. Dalam peperangan 9 dewa, Hokou mengalami cedera parah, dan Nekomata hampir mati; bila tidak ditolong Dewa Kematian karena berani menantang Kyuubi. Yamata no Orochi bergantung pada Kusanagi no Tsurugi, pedang klan Kusanagi untuk mengalahkan Kyuubi, tetapi bisa dikalahkan dan mata pedang dari pedang tersebut menjadi retak. Padahal Sarutobi sasuke, si ninja legendaris dan Enma si raja monyet tidak bisa menimbulkan goresan sedikitpun pada Kusanagi. Ini menggambarkan kekuatan Kyuubi yang luar biasa.

Peperangan Sembilan Dewa
Di suatu tempat, Kyuubi terus menerus membunuh orang-orang yang ada di jalannya untuk mencari siapa yang membangunkannya. Yamata no Orochi tidak memberitahu siapa yang telah membangunkannya, walaupun ternyata Yamata no Orochi sendiri yang telah membangunkannya. Kyuubi hanya bertarung 4 kali dan semuanya dimenangkannya, yaitu melawan Nekomata, Hokou, Raijuu, dan Yamata no Orochi.
Secara berurutan dari Shukaku ke Yamata no Orochi, mereka juga punya nama lain yang berdasarkan angka dari jumlah ekor mereka.
• Shukaku : Ichibi
• Nekomata: Nibi
• Isonade: Sanbi
• Sokou: Yonbi
• Hokou: Gobi
• Raijuu: Rokubi
• Kaku: Sichibi
• Yamata no Orochi: Hachibi
• Kyuubi: Yoko

Kanjeng Ratu Kidul
Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.

Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. “Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. “Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya keluar dari negeri itu.

Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan.

Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.

Kanjeng Ratu Kidul = Ratna Suwinda
Tersebut dalam Babad Tanah Jawi (abad ke-19), seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernama Ratna Suwida, menolak cintanya. Ketika muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian.
Generasi selanjutnya, Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram ke-2, mengasingkan diri ke Pantai Selatan, untuk mengumpulkan seluruh energinya, dalam upaya mempersiapkan kampanye militer melawan kerajaan utara. Meditasinya menarik perhatian Kanjeng Ratu Kidul dan dia berjanji untuk membantunya. Selama tiga hari dan tiga malam dia mempelajari rahasia perang dan pemerintahan, dan intrik-intrik cinta di istana bawah airnya, hingga akhirnya muncul dari Laut Parangkusumo, kini Yogyakarta Selatan. Sejak saat itu, Ratu Kidul dilaporkan berhubungan erat dengan keturunan Senopati yang berkuasa, dan sesajian dipersembahkan untuknya di tempat ini setiap tahun melalui perwakilan istana Solo dan Yogyakarta.

Begitulah dua buah kisah atau legenda mengenai Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan. Versi pertama diambil dari buku Cerita Rakyat dari Yogyakarta dan versi yang kedua terdapat dalam Babad Tanah Jawi. Kedua cerita tersebut memang berbeda, tapi Anda jangan bingung. Anda tidak perlu pusing memilih, mana dari keduanya yang paling benar.

Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta
Percayakah Anda dengan cerita tentang Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan? Sebagian dari Anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba tanyakan kepada mereka yang hidup dalam zaman atau lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka yakin dengan kebenaran cerita ini. Kebenaran akan cerita Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidul memang memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Keraton Yogyakarta paling tidak tercantum dalam Babad Tanah Jawi (cerita tentang kanjeng Ratu Kidul di atas, versi kedua). Hubungan seperti apa yang terjalin di antara keduanya?

Y. Argo Twikromo dalam bukunya berjudul Ratu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting dilakukan.

Sebagai sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurut Twikromo, maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus seperti penguasa Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan, dan Laut Selatan. Penguasa Laut Selatan inilah yang oleh orang Jawa disebut Kanjeng Ratu Kidul. Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus mengadakan komunikasi dengan “makhluk-makhluk halus” tersebut.

Menurut Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono, menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta.

Kepercayaan terhadap Kanjeng Ratu Kidul juga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat pertemuan sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Penghayatan mitos Kanjeng Ratu Kidul tersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena “diambil” oleh sang Ratu.
Selain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam Babad Tanah Jawi memang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton (Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul. Salah satunya adalah pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundang Ratu Kidul untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu. Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol ‘gaib’ yang dipakai oleh mantan presiden Soekarno.
Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah lukisan.

Simbol atau lambang klenik (gaib) adalah sarana kekuatan yang digunakan pengikut aliran sesat untuk memohon bantuan kekuatan jahat dalam dunia gaib dan pemujaan setan. Tetapi penggunaannya baru bisa efektif jika dalam bentuk tiga dimensi.
Simbol digunakan orang untuk menarik perhatian kekuatan gelap. Sebagian besar dari kita belum sepenuhnya menyadari kekuatan misterius dari simbol-simbol yang digunakan. Terkadang kita menggunakannya sebagai kalung yang melingkari leher, jadi gelang di pergelangan tangan, atau menyimpannya di dalam kamar. Hati- hati! Simbol-simbol itu sesungguhnya bukan gambar tak bermakna. Tapi ada kekuatan jahat di baliknya.

Waspadalah, di manapun terdapat pengaruh klenik, simbol-simbol ini pasti digunakan, khususnya yang berhubungan dengan kekuatan jahat. Kuasa kegelapan sudah pasti mengenal simbol-simbol ini dengan mudah. Jadi, bila Anda termasuk salah seorang pemilik simbol-simbol ini dan menggunakannya, kemungkinan besar akan mudah dipengaruhi oleh setan.
666 (Number of the Beast)
Udah dipastikan pasti banyak yang tau apakah angka 666 itu.. sedikit penjelasan tentang angka ini.

Angka 666 dalam bahasa Latin bisa diartikan sebagai DIC LVX = “dicit lux” – Suara Cahaya. Maklum setan dalam bahasa Latin sering diberi nama sebagai Lucifer (Lux Ferre) atau Si Pembawa Cahaya. Dalam istilah astrologi disebut juga sebagai Bintang Fajar atau Venus atau planet ke-enam terbesar dalam tata surya kita.
666 dalam angka Rumawi = DCLXVI atau dalam arti kata lain dalam angka 666 tersebut telah dapat merepresentasikan seluruh angka yang terdapat dalam angka Rumawi (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1).

Semua yang buruk dan jahat konon mempunyai kaitannya dengan angka 666 seperti roulet, apabila semua angka di meja roulet dijumlahkan akan menjadi 666. Berzinah itu dosa berat maka dari itu angka 666 dalam bahasa Yunani mempresentasikan XES (sex terbalik) atau ? ? S (Chi Xi Sigma) sebab dalam bahasa Yunani maupun Ibrani, abjad mereka itu juga identis dengan angka. Begitu juga dengan nama dari Kaiser Nero dalam bahasa Ibrani ini bisa ditulis dengan angka 666 (Neron Kesar). Racun yang mematikan adalah racun 666 = racun Hexachloride yang diambil dari formula kimia C6H6Cl6.
Hal inilah yang menyebabkan angka 666 selalu diidentikkan dengan Satanisme atau hal-hal yang berbau pemujaan setan.

TANDUK UNICORN
Jika uang merupakan sebuah problema, simbol ini diyakini bisa menawarkan bebarapa solusi secara mistik. Pertama kali digunakan para pendeta Druid di Skotlandia dan Irlandia. Biasanya, tanduk Unicorn dipakai dalam upacara ritual untuk meminta bantuan keuangan kepada setan. Nama lain untuk simbol ini adalah “tanduk Italia”, “tongkat sihir peri” atau “tongkat Leprechaun”.

Dalam mitologi Indian, simbol tanduk sering disebut-sebut. Kelihatannya seperti lambang kemaluan lelaki. Bila diamati secara seksama, pada beberapa pakaian, simbol seperti ini tampak melingkari leher si pemakai. Sementara di daratan Eropa, simbol unicorn dianggap berhubungan dengan persoalan seksualitas dan merupakan sebuah simbol kekuatan seks. Legenda Unicorn terdapat dalam kisah-kisah kaum Nasrani, Islam, Cina dan Indian.

ANKH
Sepintas lalu simbol ini mirip dengan salib dalam ajaran kaum Nasrani, tapi tidak. Gambar ini sama sekali tak ada hubungannya dengan salib. Ankh merupakan salah satu simbol kekuatan terdahsyat dari dunia mistik hitam. Bila ditelusuri sejarahnya, Ankh berasal dari mistik Mesir kuno. Pada masa itu Ankh dipergunakan dalam upacara pemujaan RA, dewa matahari Mesir kuno yang diyakini sebagai wujud lain dari setan. Ra juga dianggap sebagai pencipta alam semesta dan disembah oleh orang-orang Mesir kuno. Lingkaran di atas kepala adalah gambaran matahari.

Ankh merupakan simbol reinkarnasi. Namun konsepnya berbeda dengan pengertian ajaran Budha dan Hindu. Dalam ajaran Mesir kuno, Ankh bermakna sebagai keabadian hidup. Syarat utama untuk menggunakan simbol ini, orang-orang Mesir kuno diwajibkan mempersembahkan kesucian para gadis perawan dalam sebuah pesta ritual yang menyeramkan.

PENTAGRAM
Simbol ini sering digunakan oleh para tukang sihir perempuan dalam melakukan prakteknya. Pentagram berhubungan dengan Lucifer dan tukang sihir perempuan percaya bahwa Lucifer berarti “putra sang pagi”.

Ada beberapa kebenaran dalam gambaran tentang setan yang dilukiskan sebagai seorang ‘malaikat penerang’ dan merupakan salah satu makhluk terindah yang pernah diciptakan. Karena itu, rasa bangga dan kesombongan telah menguasai diri Lucifer. Karena sifat juga yang membuatnya terpuruk dalam kesesatan. Jika Pentagram ini diputar secara terbalik, bentuknya jadi semacam bintang yang “bertanduk”, atau bila diamati secara seksama. Simbol bintang ini dalam perputarannya seakan-akan membentuk wajah setan. Dan sampai saat ini Pentagram dijadikan sebuah simbol yang dipergunakan seluruh gereja setan di dunia.

HEXAGRAM
Disebut Hexagram karena berbentuk bintang segi enam. Hexagram sering dipergunakan dalam upacara ritual mistik dalam dunia gaib hitam. Simbol ini harus tersedia ketika memanggil setan secara berulang-ulang selama ritual berlangsung. Kata ‘Hex’ berasal dari lambang ini.

Terdapat sebuah catatan penting yang menyangkut Hexagram yang pernah digunakan pesulap terkenal Cellini. Dulu, ia dan muridnya, Cenci, mencoba menantang setan-setan dari dalam sebuah lingkaran yang telah dilukiskan di atas tanah di Coliseum (stadion besar), kota Romawi.

Kebanyakan para setan memang akan muncul bila diundang, tapi justru kehadiran itu merusak ritual. Tapi Cellini yakin, selama ia dan muridnya berada dalam lingkaran akan aman dari serangan setan. Pada saat itu Cenci mengaku telah melihat lima sosok setan besar berusaha sekuat tenaga untuk menembus lingkaran Hexagram.

Dalam spiritual Cina, I Ching, Hexagam juga dipergunakan dengan kombinasi garis lurus dan garis putus yang berhubungan dengan energi “Yin” dan “Yang”. Hexagram, pada dasarnya sama sekali tidak menunjukkan pengertian yang bisa bikin bulu kuduk berdiri.

SCARAB
Kata Scarab berasal dari bahasa latin; Scarabaeus Sacer. Ia termasuk salah satu hewan anggota dari keluarga kumbang. Orang-orang Mesir kuno meyakini tipe kumbang jenis ini sebagai sesuatu yang keramat, disucikan dan dijadikan simbol, tanda atau jimat.

Scarab digunakan dalam upacara ritual untuk memohon hal-hal yang menyesatkan dan kotor. Sedangkan nama lain yang lebih tepat untuk kumbang satu ini adalah “Dung” (maaf, tahi!). Mungkin karena hobinya yang gemar menggali lubang di dekat tumpukan kotoran. Selain untuk tempat bertelur, juga untuk tempat penyimpanan makanan.
Di daerah tropis, bukan hal aneh bila menemukan kumbang kotoran mempermainkan gumpalan kotoran sebesar apel dengan tubuhnya. Menjijikan memang, tapi itu pula sebabnya mengapa para tukang sihir wanita suka menggunakan kumbang dalam praktek-praktek sihirnya.

EYE OF HORUS
Horus adalah sosok dewa yang berhubungan dengan matahari. Ia merupakan putra dari Isis dan Osiris. Mata Horus merupakan simbol mistik dari kekuatan gelap yang bermakna ‘Maha Tahu’ dan ‘Maha Melihat’. Biasanya ia dilukis dalam hieroglips (Tulisan Mesir kuno) di dinding-dinding Piramid. Osiris adalah sang raja sekaligus hakim kematian. Ia suami dan juga abang dari Isis. Ia juga merupakan sosok dewa senior tertinggi dalam kepercayaan Mesir kuno.

Biasanya, Osiris sering digambarkan sebagai figur laki-laki dengan janggut menghiasi dagu dan dibungkus seperti mumi. Di atas kepalanya bertengger sebuah mahkota yang dikenal dengan nama ‘Mahkota Atef’. Biarpun ia pernah mati dalam peperangan, tapi toh ia bisa dihidupkan kembali oleh putranya, Horus. Isis adalah dewi kesuburan dan ibu dari Horus. Selain di Mesir, ia dikenal juga sebagai salah satu dewa dalam legenda-legenda Yunani dan kekaisaran Romawi.

ISIS’S CRESCENT MOON
Melengkapi pembahasan Mata Horus, bulan sabit digunakan sebagai simbolisasi dari Isis. Identitas lainnya adalah Diana, sang Ratu Surga. Kitab-kitab kuno mengkisahkan riwayat keturunannya berasal dari cucu Nuh bernama Cush. Ia menikahi seorang perempuan jahat bernama Semiramis yang kelak menjadi ratu Babylonia.
Di dalam dunia mistik sesat, ada beberapa bentuk dari perempuan jahat ini, di antaranya: Venus, Ashtoreth, Diana dan Isis. Simbol setan sering dikaitkan dengan persoalan hubungan seks yang tidak lazim. Di bawah sinar bintang dan rembulan, upacara ritual ini melibatkan para pengikutnya menikmati seks satu sama lain atas nama setan.

Berhati-hatilah terhadap simbol-simbol ini dan praktek-praktek kesesatan yang mungkin tanpa Anda sadari ada di lingkungan sekitar Anda. Biasanya kelompok aliran sesat selalu menjalankan aktifitasnya dengan cara terselubung dan bersembunyi di balik topeng-topeng ilusi yang membiuskan.

Tujuan utama Yoga , Meditasi , Sembayang , Ritual dan sebagainya ialah untuk mengaktifkan Kundalini shakti dan mengalirkannya ke semua chakra – chakra yang terdapat didalam badan. Hanya seorang manusia yang mepunyai chakra-chakra yang aktif akan terus hidup dengan sihat ,cergas , mewah dan akan dapat segala-galanya dalam kehidupan.

Sebenarnya chakra-chakra kita berfungsi dengan bersendirian ( Automatic ) dan melakukan kerja-kerja yang diberikan oleh alam semulajadi bersendirian . Jika seorang dapat mengaktifkan semua chakrannya dan mengalirkan Kundalini kesemua chakranya dia dapat menguasai chakrannya dan boleh mendapatkan segala-galannya yang diigini didunia ini.

Selasa, 24 Januari 2012

Abu nawas mengelabuhi petugas perbatasan kerajaan

Suatu saat Abu Nawas dicurigai melakukan bisnis ilegal ke negara tetangga.
Tetapi setiap kali dia melewati pintu perbatasan, si penjaga perbatasan tidak mampu membuktikan bisnis ilegal tersebut.
Apakah yang dilakukan Abu Nawas untuk mengelabui penjaga perbatasan ya.

Berikut Kisahnya.

Setiap orang di negeri Irak mulai dari anak-anak hingga dewasa mengenal si Abu Nawas.
Seperti kali ini, seisi desa merasa keheranan karena Abu Nawas tampak setiap minggunya melakukan perjalanan dari desanya ke desa tetangga yang sudah masuk dalam wilayah kerajaan negara lain.

Kali ini, seperti biasanya awal minggu pada suatu bulan, dini hari si Abu Nawas sudah keluar dari rumahnya yang dapat dikatakan sangat sederhana.
Di samping rumah sederhana tersebut terdapat kandang kuda yang penghuninya kerap kali berganti.

Seperti dini hari itu, Abu Nawas bersiap melakukan perjalanan menuju desa tetangganya sembari menunggang kuda.
Keesokan harinya biasanya ia akan pulang ke desanya di negeri Irak tersebut sambil membawa banyak barang.

Berdagang.

Karuan saja kebiasaan ini menimbulkan pertanyaan bagi Pak Hamid, tetangganya.
Sehingga sore itu ketika Abu Nawas pulang dari perjalanan tak urung ditanyakanlah perihal perniagaannya yang membuat warga sekampung bingung.

"Hai Abu Nawas, kemanakah engkau beberapa waktu ini, kalau memang engkau memiliki perniagaan yang baik, tolonglah kau ajak kami," ungkap Pak Hamid.
"Ada saja Pak, dan kukira tak akan ada yang mau berniaga sepertiku," jawab Abu Nawas.

Bulan berganti bulan, akhirnya Abu Nawas diduga telah melakukan bisnis yang dilarang.
Bulan berikutnya kembali Abu Nawas berniat melakukan perniagaannya dan dia harus melalui pintu perbatasan.
Si Fulan, petugas penjaga pintu perbatasan memeriksa seluruh barang bawaannya.
Namun tidak ada satupun barang yang mencurigakan.
Hanya ada bekal dan beberapa keping uang.

Keesokan harinya kembali si FUlan berjumpa Abu Nawas di perbatasan, kali ini Abu Nawas membawa banyak barang yang semua lengkap dengan dokumen yang diperlukan.
Si Fulan tidak dapat membuktikan perihal dugaan bisnis terlarang Abu Nawas.
Bahkan karena seringnya perjumpaan tersebut, hubungan keduanya menjadi akrab sampai akhirnya si Fulan dipindahkan dari tempat kerjanya.

Jual Kuda.

Suatu waktu bertemulah 2 orang yang telah lama tidak jumpa di suatu kesempatan yang tidak terduga.
Si Fulan bukan lagi seorang penjaga pintu perbatasan dan dirinya sudah lama pensiun dari pekerjaan itu.

Abu Nawas pun sekarang sudah dikenal sebagai saudagar dermawan yang berhasil.
Pertemuan itu dilanjutkan dengan jamuan makan oleh Abu Nawas.
Dalam kesempatan tersebut masing-masing bercerita tentang pengalaman yang telah mereka hadapi selama lebih kurang 20 tahun tak bertemu.

"Usaha apa yang engkau lakukan di masa itu saudaraku, karena aku mengetahui kau tidak membawa cukup uang.
Tetapi ketika pulang tak hanya keperluan makan, tetapi juga barang lainnya kau bawa setelah pulang dari perniagaan yang tak sampai sehari semalam kau lakukan," tanya si Fulan.

Karena mendengar hal itu, tertawalah Abu Nawas mengingat kebiasaan masa mudanya.
"Sebenarnya sangat mudah saudaraku untuk mencari bukti dan tak perlu harus memeriksa semua barang bawaanku.
Seperti engkau ketahui bahwa aku senantiasa pergi dengan mengendarai kuda, tetapi ketika pulang aku hanya berjalan kaki dan di situlah usahaku," jawab Abu Nawas.

Mendengar penjelasan itu mengertilah si Fulan, yakni di masa itu Abu Nawas menjual kuda-kudanya di negeri tetangga dan pulangnya ia tukarkan dengan barang lainnya.

Abu nawas mengelabui raja

Namanya saja Abu Nawas, selalu punya seribu cara untuk meloloskan diri dari hukuman.
Kali ini adalah Raja Harun Ar-Rasyid yang termakan tipuannya.
Abu Nawas bebas dari hukuman Raja setelah berjanji bahwa ia akan terbang.

Berikut Kisahnya:
Karena di anggap terlalu mengkritik kepemimpinan Raja Harun, maka Abu Nawas ditangkap karena ia dituduh telah melakukan sesuatu yang membahayakan kerajaan sehingga harus dihukum.
Namun demikian, Abu Nawas selalu punya alasan untuk meloloskan diri dari hukuman itu.

Ia mengaku kepada pengawal kerajaan bahwa ia memiliki ilmu tinggi dan ia akan terbang.
Kabar Abu Nawas akan terbang akhirnya terdengar oleh Raja Harun.

"Mana mungkin Abu Nawas akan terbang, dia tidak punya sayap, tidak punya alat-alat khusus, apakah ia punya ilmu khusus?" kata Raja Harun kepada pengawalnya.
"Kami tidak tahu paduka, tetapi Abu Nawas sangat meyakinkan," jawab pengawal.

Hingga dibawalah Abu Nawas menghadap Sang Raja.
"Abu Nawas, betulkah kamu mau terbang?" tanya Raja.
"Ya Tuanku, memang saya mau terbang," jawab Abu Nawas.
"Kapan? dan dimana?" tanya Raja secara beruntun.
"Hari Juma'at yang akan datang ini, dan dari menara Masjid Baitul Rakhim, tak jauh dari rumah saya, jika raja mengijinkan," jawab Abu Nawas.

Akhirnya Sang Raja mengijinkan dan bahkan ia berjanji akan membebaskan Abu Nawas jika bisa terbang.
Akan tetapi jika Abu Nawas tak bisa membuktikan, maka hukumannya akan ditambah 100 lecutan rotan, daun kuping dipotong dan hukuman gantung.

Akan Terbang
Pada hari yang sudah dinantikan, Jum'at sesudah sembahyang Jum'at, lapangan sekitar masjid Baitul Rakhman sudah penuh orang.
Orang biasa, rakyat, penduduk dan penguasa setempat sudah berjubel mengambil tempat masing-masing.
Orang-orang menantikan saat yang paling genting dan mendebarkan.

Abu Nawas dengan langkah yang sangat gagah dan tak ragu, menaiki tangga menara tertinggi dan orang-orang melihat dengan mata yang tak berkedip, terpaku dan menyatu mengikuti langkah tubuh Abu Nawas.

Ketika Abu Nawas sampai pada puncak tertinggi, dia melihat lurus dan terkadang ke bawah yang penuh orang.
Badan dan kedua belah tangannya merentang lurus seakan-akan benar mau terbang.
Orang-orang yang ada di bawah dengan seksama memperhatikan dan Abu Nawas terus dan berulang-ulang merentangkan tangannya dan memajukan badannya seakan-akan terbang dan bagaikan berenang perilaku dan gerak-geriknya.

Sementar orang-orang yang ada di bawah menunggu dengan jantung berdegup dengan kencang.
Akhirnya Abu Nawas menemui mereka dan mereka semua terpana, terpesona, heran dan penuh keraguan apalagi yang mau dibuat ABu Nawas ini.

"Apa semua kalian lihat tadi bagaimana saya mau terbang itu?" tanya Abu Nawas.
"Ya, kami melihat, kamu menggerakkan kedua belah tanganmu dan badanmu bergerak ke depan, tampaknya memang bergaya mau terbang," kata orang banyak.

Bebas
"Lalu apakah saya berbohong bahwa saya mau terbang pada hari Jum'at ini dan di menara tertinggi Masjid Baitul Rakhim ini?" tanya Abu Nawas.
"Ya tidak bohong, kamu betul mau terbang hari ini dan di sini.Tapi kenapa lalu kamu tidak terbang?" kata mereka.

"Yang saya katakan bahwa saya mau terbang.Lalu saya coba, lalu ternyata yang seperti kalian lihat tadi itu," kata ABu Nawas.
"Tapi ternyata kamu tidak bisa terbang," kata mereka.

"Itu soal lain, saya tidak mengatakan bahwa saya mau terbang pada hari Jum'at ini dan di sini.Itu yang saya katakan dan kalian semua tahu hal itu.
Saya katakan bahwa saya mau terbang, hanya itu bukannya terbang," kata ABu Nawas.

Orang-orang saling melihat dan mulut mereka berguman.
Tarikan nafas panjang karena Abu Nawas terlepas dari jeratan hukum.
Orang-orang juga sama membenarkan bahwa Abu Nawas memang tidak berbohong.
Dia melakukan semua yang dia pernah katakan.Tidak berbohong dan menepati janji.

Abu nawas lolos dari hukuman pancung

Karena dianggap hampir membunuh Baginda Raja, maka Abu Nawas mendapat celaka.
Dengan kekuasaan yang Absolute, Baginda memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk langsung menagkap dan menyeret Abu Nawas untuk dijebloskan ke dalam penjara.

Berikut ini Kisah Abu Nawas yang lolos dari hukuman pancung:
Waktu itu Abu Nawas sedang bekerja di ladang karena musim kentang akan tiba.
Namun tanpa alasan yang jelas prajurit kerajaan langsung menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Paduka Raja.
Abu Nawas tiada mampu berkutik dan kini ia mendekam di dalam penjara.

Beberapa hari lagi kentang-kentang itu harus ditanam, sedangkan istrinya tidak cukup kuat untuk mencangkul.
Tidak ada yang bisa dilakukan di dalam penjara kecuali mencari jalan keluar.
Sudah 2 hari ia meringkuk di dalam penjara, wajahnya terlihat murung.

Karena khawatir dengan keadaan istrinya, maka pada hari ke 3 Abu Nawas memanggil seorang pengawal.
"Bisakah aku minta tolong kepadamu?" kata Abu Nawas.
"Apa itu?" kata pengawal.
Abu nawas pun meminta pensil dan selembar kertas untuk menulis surat kepada istrinya.

"Aku harus menyampaikan sebuah rahasia penting, yang hanya boleh diketahui oleh istriku saja," katanya.
Pengawal itu berfikir sejenak, lalu pergi meninggalkan Abu Nawas.
Ternyata pengawal itu menghadap Raja untuk melapor.
Mendengar laporan dari pengawal, Baginda Raja berguman,
"Mungkin kali ini aku bisa mengalahkan Abu Nawas," gumannya.

Surat Rahasia Abu Nawas
Abu Nawas menulis surat yang berbunyi,
"Wahai istriku, jangan engkau sekali-kali menggali ladang kita, karena aku menyembunyikan harta karun dan senjata di situ.Dan tolonglah jangan bercerita kepada siapa pun."

Tentu saja surat itu dibaca oleh Baginda Raja, karena Beliau ingin tahu apa sebenarnya rahasia Abu Nawas.
Setelah membaca surat itu, Baginda Raja merasa puas dan memerintahkan beberapa pekerja istana untuk menggali ladang Abu Nawas.

Istri Abu Nawas yang berada di rumah menjadi heran.
Lima hari kemudian Abu Nawas menerima surat dari istrinya.
Dalam surat tersebut istrinya mengatakan bahwa ladang mereka telah digali oleh pekerja istana dan istrinya bingung harus melakukan apa.

Rupanya istri Abu Nawas belum mengerti muslihat suaminya,
"Sekarang engkau bisa menanam kentang di ladang tanpa harus menggali, wahai istriku."

Kali ini Baginda tidak bersedia membaca surat Abu Nawas lagi karena Baginda Raja makin mengakui keluarbiasaan akal Abu Nawas.
Baginda semakin merasa tertantang untuk mengalahkan Abu Nawas.
Ia pun berfikir sejenak, kemudian beliau segera memerintahkan penjaga penjara untuk membebaskan ABu Nawas.
Baginda Raja tidak ingin ada resiko yang lebih buruk.

Abu Nawas memang girang bukan kepalang, tetapi ia juga merasa gundah gulana karena Abu Nawas yakin bahwa saat ini Baginda telah merencanakan sesuatu dan Abu Nawas pun segera mencari akal untuk mengantisipasi rencana Baginda.

Ahli Ramal
Pada hari itu juga Abu Nawas mengumumkan dirinya sebagai ahli nujum atau tukang ramal nasib.
Sejak membuka praktik meramal, Abu Nawas sering mendapat panggilan dari orang-orang terkenal.

Mendengar Abu Nawas mendadak menjadi ahli ramal, maka Baginda tanpa pikir panjang memerintahkan prajurit untuk menangkapnya, karena dianggap membahayakan.

Abu Nawas lalu digiring menuju tempat kematian.
Tukang penggal kepala pun sudah menunggu dengan pedang yang baru di asah.
Ketika algojo sudah siap megayunkan pedang, tiba-tiba Abu Nawas tertawa sehingga membuat Baginda menangguhkan pemancungan.

"Hai ABu Nawas, apakah engkau tidak merasa ngeri menghadapi pedang algojo?" tanya Raja.
"Ngeri Tuanku yang mulia, tetapi hamba juga merasa gembira," jawab Abu Nawas.
"Mengapa engkau meras gembira?" tanya Baginda kaget.
"Betul Baginda yang mulia, karena tepat 3 hari setelah kematian hamba maka Baginda akan mangkat menyusul hamba ke liang lahat.Karena hamba tidak bersalah sedikitpun," jawab Abu Nawas.

Baginda Raja bergetar mendengar kata Abu Nawas dan tentu saja hukuman pancung dibatalkan.
Itulah si Kisah Abu Nawas yang setiap ucapannya mengandung hikamh do'a hingga Sang Raja ngeri juga mendengar penuturannya.

Ini kisah tauladan dari sang cerdik Abu Nawas tentang betapa kayanya dia, dan bahkan lebih kaya dari Tuhan Allah SWT

Ini kisah tauladan dari sang cerdik Abu Nawas tentang betapa kayanya dia, dan bahkan lebih kaya dari Tuhan Allah SWT.
Loh kenapa Sang Abu Nawas berkata demikian.

Simak ceritanya:
Pada suatu saat di negeri tempat tinggal Abu Nawas, diadakanlah pertemuan antar raja-raja dari negara tetangga.
Sang Abu Nawas pun ikut pula dalam pertemuan itu karena dia adalah sebagai penasehat Raja.

Dalam pertemuan itu salah satu tema yang dibicarakan adalah mengenai kekayaan.
Tak bisa dibayangkan raja-raja jaman dahulu memang kaya raya.
Para raja saling bercerita mengenai kekayaan yang dimiliki termasuk istana dan yang akan dibangun setelah pertemuan itu usai.

Ada raja yang memiliki kebun yang luas dengan hiasan permata, danau yang indah gemerlapan, kolam-kolam yang indah, gedung dan istana dan sebagainya.

Semua orang yang mendengar penuturan raja-raja itu berdecak kagum kecuali Abu Nawas.
Malah Abu Nawas berusaha mengingatkan dan menyadarkan mereka dari melimpahnya harta dunia yang fana ini.

Harta dan Agama.

Sang Abu Nawas berkata kepada mereka,
"Kalau harta aku melihat ke bawah tetapi kalau agama aku melihat ke atas."

"Apa maksudnya itu?" tanya beberapa raja.
"Kalau tentang harta maka lihatlah orang yang lebih miskin niscaya engkau akan bersyukur.
Karena dengan rasa syukur maka kalian akan memperoleh nikmat yang lebih banyak.
Tapi kalau amal, maka lihatlah orang yang lebih bertakwa daripada kalian, niscaya kalian akan bertambah rajin untuk beribadah kepada Allah SWT," jelas Abu Nawas.

Mendengar penjelasan Abu Nawas tersebut, orang-orang mulai sadar akan apa yang telah mereka miliki dan mereka banggakan.
Bahkan banyak dari mereka bahwa ucapan Abu Nawas itu adalah benar.

Abu Nawas Lebih kaya dari Tuhan.

Akan tetapi mereka tiba-tiba terkejut dengan pernyataan Abu Nawas.
"Aku itu lebih kaya dari Tuhan." ucap Abu Nawas spontan.

Tentu saja ucapan Abu Nawas itu mendapat tanggapan yang luar biasa.
Kaget.
Tidaklah heran jika seisi ruangan pertemuan heboh dibuatnya.

Ada sebagian yang bilang kalau Abu Nawas berkata bohong, ada yang bilang kalau Abu Nawas berani berkata demikian memang tiada buktinya.
Sebagian lagi tidak percaya, sebagian lagi punya keyakinan bahwa Abu Nawas mempunyai maksud tertentu di balik kata-katanya.

Karena Abu Nawas bikin heboh pertemuan, akhirnya Baginda Raja memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Abu Nawas.
Setelah ditangkap, Abu Nawas dihadapkan ke Baginda Raja.

"Benarkah kamu mengatakan bahwa kamu lebih kaya dari Tuhan?" tanya Raja.
"Benar Tuanku yang mulia," jawab Abu Nawas.
"Apa maksudmu kamu lebih kaya dari Tuhan?" tanya Raja Harun.

"Karena kenyataannya hamba memang demikian," jawab Abu Nawas dengan santainya.
"Sanggupkan kamu membuktikan perkataanmu?" tanya Raja.
"Sanggup Tuanku." jawab Abu Nawas.

"Apa sangsinya bila ternyata kamu tidak sanggup membuktikannya?" tanya Raja Harun.
"Hamba akan rela dihukum oleh Tuanku." jawab Abu Nawas.

"Nah sekarang buktikanlah!" perintah Raja.
"Baginda yang mulia, bukankah Tuhan kita itu tidak mempunyai anak dan juga tidak diperanakkan?
Sedangkan hamba ini mempunyai anak dan ibu karena hamba hanyalah makhluk, bukan Sang Khalik." jawab Abu Nawas.

Mendengar penuturan Abu Nawas tersebut, Raja Harun Al-Rasyid merasa puas, bahkan sang Raja malah memerintah kepada Abu Nawas agar menyebarluaskan opini tersebut kepada seluruh penduduk.

Lolos lagi si Abu Nawas dari hukuman Raja.
Mari kawan kita petik dan ambil hikmahnya dari nasehat sang Imam Abu Nawas ini.

Abu nawas raja minta mahkota dari surga

Pada hari itu, tidak seperti biasang Baginda Raja tiba-tib ingin menyamar menjadi rakyat biasa.
Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa diketahui oleh siapa pun, termasuk istri dan anaknya.

Raja pun akhirnya keluar istana dengan berpakaian ala kadarnya layaknya seorang dari rakyat jelata.
Nah dalam perjalanan tersebut, beliau melihat kerumunan orang yang sedang mendengarkan ceramah.

Setelah Baginda mendekat, benar juga perkiraannya kalau ada seorang ulama sedang menyampaikan petuah mengenai alam barzah.
Tanpa disadari siapa pun, tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ.

Orang tersebut langsung melontar pertanyaan kepada sang ulama,
"Kami telah menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, akan tetapi kami tiada mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang dialaminya.
Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?"

Ulama itu berfikir sejenak kemudian berkata,
"Untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan menggunakan panca indra yang lain.
Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur?
Dia kadang kala bermimpi dalam tidurnya digigit ular, diganggu dan lain sebagainya.
Ia juga merasakan sakit dan takut dan keringat pun bercucuran.
Ia merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur, sedangkan engkaumyang duduk disebelahnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata untuk melihatnya, mungkinkah engkau bisa melihat apa yang terjadi di alam Barzah?"


Baginda Raja tertegun dengan penjelasan ulama itu.
Ulama itu melanjutkan kuliahnya dengan alam akhirat.
Dikatakan bahwa di surga tersedia hal-hal yang amat disukai nafsu, termasuk benda-benda.

Salah satu benda itu adalah Mahkota yang amat luar biasa indahnya dan tak ada yang lebih indah barang-barang di surga karena barangnya terbuat dari cahaya.
Saking indahnya maka satu mahkota jauh lebih baik dari dunia dan isinya.


Baginda Raja terkesan, dan beliau pulang kembali ke istana karena sudah tidak sabar lagi untuk menguji kemampuan Abu Nawas.
Abu Nawas pun dipanggil menghadap,
"Aku menginginkan engkau sekarang juga berangkat ke surga kemudian bawakan aku sebuah mahkota dari surga yang katanya tercipta dari cahaya itu.
Apakah engkau sanggup Abu Nawas?"

"Sanggup Paduka yang mulia," jawab Abu Nawas.
"Tetapi Baginda harus menyanggupi pula salah satu syarat yang akan hamba ajukan," pinta Abu Nawas.
"Sebutkan syarat itu," kata Baginda.

"Hamba mohon Baginda menyediakan pintunya agar hamba bisa memasukinya," kata Abu Nawas.
"Pintu apa?" tanya Baginda.
"Pintu alam akhirat," jawab Abu Nawas.
"Apa itu?" tanya Baginda lagi.

"Kiamat.Wahai Paduka yang mulia.Masing-masing alam mempunyai pintu.
Pintu alam dunia adalah liang peranakan ibu.
Pintu alam Barzah adalah kematian.
Pintu alam akhirat adalah kiamat.
Surga berada di alam akhirat, bila Baginda masih tetap menghendaki hamba mengambilkan sebuah mahkota di surga, maka dunia harus kiamat terlebih dahulu," jelas Abu Nawas.

Mendengar penjelasan Abu Nawas tersebut, Raja terdiam.
Dan di sela-sela kebingungan Baginda Raja Harun Al Rasyid tersebut, Abu Nawas bertanya lagi,
"Masihkah Baginda menginginkan mahkota dari surga?" tanya Abu Nawas.

Baginda Raja tidak menjawab.
Beliau terdiam seribu bahasa.
Sejenak kemudian Abu Nawas pun mohon diri karena Abu Nawas sudah tahu jawaban dari Baginda Raja.

Abu nawas Rahasia pikiran manusia

Baginda Raja Harun al Rasyid terlihat murung.
Semua menterinya tidak ada satu pun yang sanggup menemukan jawaban dari 2 pertanyaan Baginda Raja.

Bahkan para penasehat pun merasa tidak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan Baginda, padahal Baginda sendiri ingin mengetahui jawaban yang sebenarnya.

Mungkin karena sangat penasaran, para penasehat kerajaan menyarankan agar Abu Nawas saja yang memecahkan 2 teka-teki yang membingungkan itu.

Tidak begitu lamapun Abu Nawas dihadapkan ke Raja.
Baginda mengatakan bahwa akhir-akhir ini beliau sulit tidur karena diganggu oleh keingintahuan mengungkap 2 rahasia alam.

Tuanku yang mulia, sebenarnya rahasia alam yang manakah yang Paduka maksudkan?" tanya Abu Nawas.
"Aku memanggilmu untuk menemukan jawaban dari 2 teka-teki yang selama ini menggoda pikiranku." jelas Baginda.
"Bolehkah hamba mengetahui kedua teka-teki itu, wahai Paduka?" tanya Abu Nawas.

"Yang pertama, dimanakah sebenarnya batas jagad raya ciptaan Tuhan kita?" tanya Baginda.
"Di dalam pikiran, wahai Paduka yang mulia." jawab Abu Nawas tanpa ragu.


"Tuanku yang mulia, ketidakterbatasan itu ada karena adanya keterbatasan.
Dan keterbatasan itu ditanamkan oleh Tuhan di dalam otak manusia.
Dari itu manusia tidak akan pernah tahu dimana batas jagad raya ini karena sesuatu yang terbatas tentu tidak akan mampu mengukur sesuatu yang tidak terbatas." jelas Abu Nawas.

Baginda Raja mulai tersenyum karena puas dengan penjelasan Abu Nawas yang masuk akal itu.
Kemudian Baginda melanjutkan teka-teki yang kedua.

"Wahai Abu Nawas, manakah yang lebih banyak jumlahnya, bintang-bintang di langit ataukah ikan-ikan di laut?" tanya Baginda.
"Ikan-ikan di laut." jawab Abu Nawas dengan gesit.

"Bagaimana kamu bisa langsung memutuskan begitu, apakah kamu pernah menghitung jumlah mereka?" tanya Baginda.

"Paduka yang mulia, bukankah kita semua tahu bahwa ikan-ikan itu setiap hari ditangkapi dalam jumlah yang besar, namun begitu jumlah mereka tetap banyak seolah-olah tidak pernah berkurang saking banyaknya.
Dan bintang-bintang itu tidak pernah jatuh atau hilang meskipun jumlah mereka juga banyak." jelas Abu Nawas meyakinkan.

Seketika itu juga rasa penasaran yang selama ini menghantui Baginda Raja sirna tak berbekas.
Baginda Raja Haru al Rasyid memberi hadiah kepada Abu Nawas dan istrinya pakaian-pakaian yang indah menawan.

Mari kita ambil hikmahnya dari Kisah Abu Nawas ini sobat, bahwa pikiran kita yang menjadi sebab terjadinya ketidak terbatasan, keangkuhan, sombong serta merasa kurang terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.
Syukurilah apa yang telah diberikan Tuhan, maka Insya Allah kita akan diberikan rejeki yang lebih baik dan lebih banyak.

Abu nawas memindahkan istana

Baginda Raja Harun al-Rasyid baru saja membaca sebuah kitab tentang kehebatan Raja Nabi Sulaiman yang mampu memerintahkan para jin untuk memindahkan singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya.
Tiba-tiba saja Baginda merasa tertarik.

Hatinya mulai tergelitik untuk melakukan hal yang sama dengan Raja Sulaiman itu.
Secara tiba-tiba saja baginda ingin agar istananya dipindahkan ke atas gunung agar lebih leluasa melihat pemandangan alam sekitar.

Baginda pun berfikir sejenak, bukankah hal itu tidak mustahil bisa dilakukan oleh Abu Nawas yang terkenal amat cerdik di negerinya.
Tanpa membuang waktu, Abu Nawas segera dipanggil ke istana menghadap Baginda Raja Harun al-Rasyid.

Setelah menghadap, Baginda Raja berkata,
"Sanggupkah engkau memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa melihat negeriku?" tanya baginda.

Abu Nawas diluar dugaan tidak langsung menjawab pertanyaan itu.
Ia berfikier sejenak hingga keningnya berkerut.
Dalam hatinya ia berfikir kalau ia tidak mungkin menolak permintaan Baginda, kecuali memang ingin dihukum.

Setelah berfikir, Abu Nawas akhirnya terpaksa menyanggupi permintaan Baginda yang merupakan proyek raksasa itu.
Ada lagi permintaan dari Baginda, bahwa pekerjaan itu harus selesai hanya dalam waktu sebulan.

Abu Nawas pun pulang dengan hati menggerutu.
Setiap malam ia hanya berteman dengan bintang dan rembulan saja.
Hari demi hari dilewati dengan kegundahan dengan proyek yang mustahil itu.

Tiada hari yang lebih berat dalam hidup Abu Nawas kecuali hari-hari itu.
tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah gulana.
Ya memang Imam Abu Nawas seorang yang cerdik lagi pandai.

Keesokan harinya Abu Nawas menuju ke istana.
Ia menghadap Baginda untukmembahasa pemindahan istana dan dengan senang hati Baginda akan mendengarkan apa yang diinginkan Abu Nawas.

"Ampun Tuanku, hamba datang kesini hanya untuk mengajukan usul untuk memperlancar pekerjaan hamba nanti," kata Abu Nawas.
"Apa usul itu?" tanya Baginda.
"Hamba akan memindahkan istana Paduka yang mulia tepat pada hari raya Idul Qurban yang kebetulan hanya kurang 20 puluh hari lagi." jawab Abu Nawas.

"Kalau hanya itu usulmu, baiklah." kata Baginda.
"Satu lagi Baginda yang mulia." Abu Nawas menambahkan.
"Apa lagi?" tanya Baginda.
"Hamba mohon Baginda menyembelih 10 ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan langsung kepada fakir miskin." kata Abu Nawas.
"Usulmu aku terima." kata Baginda yang menyetujui usul Abu Nawas.

Abu Nawas pun pulang dengan perasaan riang gembira.
Kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan, toh nanti bila waktunya tiba ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana Baginda ke atas gunung.
Jangankan hanya ke puncak gunung, ke dasar samudra pun Abu Nawas sanggupi.

Berita itu mulai tersebar ke seluruh pelosok negeri.
Hampir semua orang berharap cemas, tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin akan kemampuan Abu Nawas, karena selama ini Abu Nawas belum pernah gagal melaksanakan tugas-tugas aneh yang diberikan kepadanya.
Namun ada juga yang merasa ragu akan keberhasilan Abu Nawas kali ini.

Saat yang dinantikan akhirnya tiba juga.
Rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk melakukan shalat Idul Qurban.
Dan seusai shalat, 10 sapi sumbangan dari Baginda disembelih lalu dimasak kemudian dibagikan kepada fakir miskin.

Nah kali ini giliran Abu Nawas yang harus melakukan tugas berat itu.
Abu Nawas pun berjalan menuju istana dan diikuti oleh rakyat.
Sesampainya di depan istana, Abu Nawas bertanya kepada Baginda.

"Ampun Tuanku yang mulia, apakah istana sudah tidak ada orangnya lagi?" tanya Abu Nawas.
"Tidak ada." jawab Baginda Raja singkat.

Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana.
Abu Nawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditunggu.
Akhirnya Baginda Raja tidak sabar juga.

"Abu Nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku?" tanya Baginda.
"Hamba sudah siap sejak tadi Baginda." jwab Abu Nawas.
"Apa maksudmu sudah siap sejak tadi?
Kalau engkau sudah siap, lalu apa yang engkau tunggu?" tanya Baginda dengan heran.

"Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan di atas pundak hamba.
Setelah itu hamba tentu akan memindahkan istana Paduka yang mulia ke atas gunug sesuai permintaan Padukan." jelas Abu Nawas.

Baginda Raja yang mendengar penjelasan Abu Nawas ini merasa terpana.
Dalam hati di berfikir bahwa tiada mungkin seorang manusia pun di muka bumi ini yang menyamai kejayaan Raja Sulaiman.
Betapa cerdiknya si Abu Nawas ini dengan alasan yang masuk akal.

Masih ingat kan, pada saat Rasulullah SAW yang pada waktu shalat diganggu oleh Jin Ifrit, dan Beliau pun ingin menangkap Ifrit itu dan merantainya di tiang masjid.
Namu hal itu tidak Beliau lakukan karena teringat akan doanya Raja Sulaiman yang merupakan Raja dari segala raja yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun setelah meninggalnya Nabi Sulaiman.

Abu nawas menipu gajah ajaib

Karena tidak ada yang harus dikerjakan di rumah, Abu Nawas keluar untuk mencari angin.
Jalan-jalan.
Abu Nawas bertanya kepada seorang kawan yang kebetulan berjumpa di tengah jalan.


Berikut Kisah Abu Nawas yang menipu Gajah ajaib:
"Ada kerumunan apa di sana?" tanya Abu Nawas.
"Pertunjukan keliling yang melinatkan gajah ajaib." jawab kawan Abu Nawas tersebut.
"Apa maksudmu dengan gajah ajaib?" tanya Abu Nawas lagi.
"Gajah yang bisa mengerti bahasa manusia dan yang lebih menkjubkan lagi adalah gajah itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja." jawab kawan Abu Nawas.


Abu Nawas makin tertarik.
Ia tidak tahan untuk menyaksikan kecerdikan dan keajaiban binatang raksasa itu.


Kini Abu Nawas sudah berada di tengah kerumunan para penonton.
Karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan itu, sang pemilik gajah dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sanggup membuat gajah itu mengangguk-angguk.


Tidak heran bila banyak diantara para penonton yang mencoba untuk maju satu persatu.
Mereka berupaya dengan beragam cara untuk membuat gajah ituk mengangguk-angguk, tetapi usaha mereka sia-sia.
Gajah itu tetap menggeleng-gelengkan kepala.


Melihat kegigihan gajah itu, Abu Nawas semakin penasaran hingga ia maju untuk mencoba.
Setelah berhadapan dengan binatang berbelalai itu, Abu Nawas bertanya,
"Tahukah engkau siapa aku ini?"
Gajah menggeleng.
"Apakah engkau tidak takut kepadaku?" tanya Abu Nawas lagi .
Namun Gajah itu tetap saja menggeleng-gelengkan kepala.


"Apakah engkau takut kepada tuanmu?" tanya Abu Nawas memancing.
Gajah itu mulai ragu.
"Bila engkau tetap diam maka akan aku laporkan kepada tuanmu." lanjut Abu Nawas mengancam.
Akhirnya gajah itu terpaksa mengangguk-angguk.


Atas keberhasilan Abu Nawas membuat gajah itu mengangguk-angguk maka ia mendapat hadiah berupa uang yang banyak.
Bukan main marahnya pemilik gajah itu hingga memukuli binatang yang malang itu.
Pemilik gajah itu malu bukan kepalang.


Pada hari berikutnya, ia ingin menebus kekalahannya.
Kali ini ia melatih gajahnya mengangguk-angguk.
Bahkan ia mengancam akan menghukum berat gajahnya apabila sampai bisa dipancing penonton mengangguk-angguk terutama oleh ABu Nawas.
Tak peduli apapun pertanyaan yang diajukan.


Saat-saat yang dinantikan telah tiba.
Kini para penonton ingin mencoba, harus sanggup membuat gajah itu menggeleng-gelengkan kepala.
Maka seperti hari sebelumnya, banyak para penonton tidak sanggup memaksa gajah itu menggeleng-gelengkan kepala.
Setelah tidak ada lagi yang ingin mencobanya, Abu Nawas maju lagi.
Ia ingin mengulang pertanyaan yang sama.


"Tahukah engkau siapa aku ini?" tanya Abu Nawas.
Gajah itu mengangguik.
"Apakah engkau tidak takut kepadaku?"
Gajah itu tetap mengangguk.


"Apakah engkau tidak takut kepada tuanmu?" pancing Abu Nawas.
Gajah itu tetap mengangguk.
Gajah itu mengangguk karena binatang itu lebih takut terhadap ancaman tuannya daripada Abu Nawas.


Akhirnya Abu Nawa mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsam.
"Tahukah engkau apa guna balsam ini?" tanya Abu Nawas.
Gajah itu tetap mengangguk.
"Baiklah, bolehkah kogosok selangkangmu dengan balsam?"
Gajah itu mengangguk lagi.


Lalu Abu Nawas menggosok selangkang binatang itu.
Tentu saja gajah itu merasa agak kepanasan dan mulai agak panik.
Kemudian ABu Nawas mengeluarkan bungkusan yang cukup besar.
Bungkusan itu juga berisi balsam.


"Maukah engkau bila balsam ini aku habiskan untuk menggosok selangkangmu?" ancam Abu Nawas.
Gajah itu mulai ketakuta.
Dan rupanya ia lupa ancaman tuannya sehingga terpaksa gajah itu menggeleng-gelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah.


Abu Nawas dengan kecerdikan dan akalnya yang licin mampu memenangkan sayembara itu.
Abu Nawas telah meruntuhkan kegigihan gajah yang dianggap cerdik itu.
Pemilik gajah itu marah bukan main dan tidak tahu lagi harus bagaimana mengalahkan Abu Nawas.