"Ilmu pengetahuan Tertinggi adalah ilmu pengetahuan yang tidak bisa dipikirkan oleh otak manusia tapi bisa dirasakan hati manusia"

"Top science is science that can not be considered by the human brain can be felt but the human heart"

"トップ科学人間の脳考えることはできない科学感じることができる、人間のです."

Senin, 25 Juli 2011

73 MANFAAT BERDZIKIR MENURUT IBNU QOYYIM

Sahabat,..Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.

Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu:

1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
2. Membuat Allah Ridho'.
3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Menyinari wajah dan hati.
7. Membuka lahan rezeki.
8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
9. Melahirkan kecintaan.
10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
13. Pembuka semua pintu ilmu.
14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
16. Menghidupkan hati.
17. Menjadi makanan hati dan ruh.
18. Membersihkan hati dari kotoran.
19. Membersihkan dosa.
20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
21. Menolong hamba saat kesepian.
22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
23. Penyelamat dari azab Allah.
24. Menghadirkan ketenangan.
25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
42. Menjadikan hati selalu terjaga.
43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
47. Melembutkan hati.
48. Menjadi obat hati.
49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
52. Majlis dzikir adalah taman surga.
53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’ (Sunnah yang di anjurkan)
58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
61. Memberikan kekuatan jasad.
62. Menolak kefakiran.
63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
69. Membersihkan sifat munafik.
70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.

Sungguh luar biasa manfaatnya…. tetapi orang tidak akan yakin dengan manfaat-manfaat diatas kecuali yang telah merasakan dan menikmatinya….. Yuuk kita coba memulainya dari sekarang, dan rasakan kenikmatannya...

Semoga bermanfaat...

Tentang kita

berkarya dari cerita-cerita usang manusia....
yang semakin lelah mengulur benang masa....

menelaah inspirasi yang muncul dari hati terdalam....
dan mengutik realita sekitar yang kuat tertanam....

lukisan sejarah beragam warna penghayatan....
dari keindahan Senyum C*nta sampai Tangis K*kecewaan....

kisah dengan beribu kemungkinan....
terangkum dalam satu akhir kehidupan....

inilah kita....
inilah Cerita terIndah kita....

Siapakah yang menentukan sikap kita,,,,???

Ada Dua orang ibu memasuki toko pakaian dan membeli baju seragam anaknya.

Ternyata pemilik tokonya lagi bad mood sehingga tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dgn muka cemberut.

Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu.

Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjualnya.

Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan kepada penjual menyebalkan itu?”

Lantas dijawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak ? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan org lain.”

"Tapi ia melayani dengan buruk sekali," bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dg buruk dll, toh tidak ada kaitannya dg kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau org melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dg hal yg lebih buruk lagi. Dan sebaliknya.

Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi.. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa utk berbuat baik saja, harus menunggu diperlakukan dg baik oleh org lain dulu?

Jagalah suasana hati sendiri, jangan biarkan sikap buruk org lain menentukan cara kita bertindak! Kitalah sang penentu sikap kita yang sesungguhnya! (R.O)

INDAHNYA PERNIKAHAN

Menikah …
Bukan sekedar pesta yang riuh oleh kerabat, kolega dan relasi penting

Menikah..
bukan ajang pamer tamu kehormatan, Panggung megah, dekorasi wah, dan pesta yang meriah

Menikah...
Bukan sekedar membentuk tim kerja untuk menghasilkan uang untuk membeli segala jenis harta yang melimpah

Menikah...
Bukan sekedar sarana belajar memasak dan menjahit bagi istri
Dan sarana belajar membetulkan peralatan listrik bagi suami

Menikah bukan sekedar menyamakan hobi dan kegemaran—
Sehingga sampai ada adagium humor: Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..

Kalau sama-sama suka seafood berarti masa depan cerah... ( That simple ?! :)

Menikah bukan sekedar itu…

menikah Berbeda dengan perumpamaan sepasang sandal, yang hanya punya aspek kiri dan kanan,

menikah adalah persatuan dua manusia.. pria dan wanita. Dari anatomi saja sudah tidak sebangun.. apalagi urusan jiwa dan hatinya..... ,

So,

menikah adalah ...
Menyatukan dua isi kepala, dua ide, dua impian menjadi sesuatu yang besar - Bermakna - tak hanya untuk kita dan pasangan, dan anak, namun juga untuk orang lain di sekitar

Menikah adalah...
memutuskah berlabuh di satu pantai, ketika ratusan kapal pesiar gemerlap memanggil-manggil

menikah adalah
cara meraih sempurnanya agama, hingga menikah dikatakan sempurna menjalani setengah din

Menikah adalah...
keberanian untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, memupuk toleransi tingkat tinggi, memaklumi pasangan apa adanya

Menikah membutuhkan kelapangan hati untuk melebur kata ‘aku’ dan ‘kamu’ menjadi ‘kita’

Menikah adalah proses pendewasaan seseorang untuk lebih berani mengambil sikap dan memutuskan.

Bahkan untuk urusan terkecil sekalipun

Menikah adalah kerjasama hebat untuk bergerak, bersinergi untuk mendapatka tiket surga

Menikah adalah universitas kehidupan dimana cobaan materi, hati, iman adalah ujiannya

Menikah adalah belajar memaafkan, dan belajar berkata “baiklah, itu salahku, akan kucoba memperbaikinya”

Menikah Adalah belajar berkomunikasi dua arah, dimana kita tidak bisa berbicara :”kamu harus mengerti keinginanku!’, namun harus berani bicara “aku memahami kamu, aku memahami apa yang kamu mau dan cita-citakan, mari bersama membangunnya”

Menikah ...

Menikah mengajari kita begitu banyak banyak tentang hidup, tentang bagaimana mencintai Allah dengan sempurna melalui kecintaan kita pada pasangan...

Semoga setiap kita meraih pernikahan berkah...

Antara Berpacaran & Menyegerakan Pernikahan

Pemuda itu menangis tersedu-sedu di samping mihrab mesjid. Mushaf ia dekap erat-kuat ke dadanya. Sesekali ia me-lap air mata yang meleleh. Ia merasa begitu rapuh dan lemah. Begitu tak berdaya menghadapi seorang wanita. Ia telah tergila-gila pada wanita itu. Senyuman wanita itu bagai purnama di gelap gulita malam. Suara wanita itu laksana nyanyian bidadari yang merasuk ke pori-pori jiwanya.

Ia menangisi dirinya yang tak lagi bisa merasakan nikmatnya berzikir. Menangisi hatinya yang tak lagi bisa khusyuk dalam shalat. Menangisi pikirannya yang selalu membawanya terbang ke wanita itu. Oh, sungguh hebat deritanya. Dulu ia begitu kokoh dan teguh. Orang-orang menganggapnya seorang laki-laki yang punya prinsip dan berkarakter. Apalagi saat orang-orang tahu dia begitu mampu menjaga hubungan dengan wanita, popularitas keshalehannnya semakin dikenal dan menjadi buah bibir.

Itu dulu, namun kini ia begitu tak berdaya dan rapuh. Wanita itu betul-betul telah membuatnya terpikat. Seorang wanita yang dalam pandangannya begitu anggun dan sempurna. Cantik, manis, cerdas, hafal al-Qur`an, sopan dan lembut dan lain-lainya. Seorang wanita yang menurutnya layak dijadikan pasangan hidup menuju sorga. Seorang wanita yang semua kriteria calon istri dambaan ia temukan pada dirinya.

Hampir tiap malam ia menangis. Jika dulu, ia menangis di kegelapan malam karena dimabuk rindu pada Sang Pencipta, kini ia menangis karena dimabuk rindu pada makhluk-Nya. Apakah Allah tengah menguji dirinya. Apakah Allah tengah menguji kejujuran cintanya. Ataukah memang sudah waktunya ia menikah.

Ia teringat dengan pesan-pesan Ustadznya sebelum berangkat ke Mesir dulu, pesan-pesan yang masih terekam kuat dalam memorinya.

"Anakku, ketahuilah dalam perjalanmu menuntut ilmu nanti, kamu akan diuji dengan banyak hal, dengan kesusahan hidup, kesulitan biaya, lingkungan, kawan-kawan, dan lainnya. Teguhkan selalu niat di hatimu dan mintalah pertolongan pada Allah setiap waktu. Dan ingatlah, ujian terberat yang akan kamu hadapi nanti adalah wanita, maka berhati-hatilah menghadapi wanita. Jangan pernah mengikuti ajakan nafsu yang menyesatkan."

"Anakku, berpacaran yang saat ini banyak digandrungi anak-anak muda adalah sikap laki-laki bermental kerupuk dan pecundang dan tipe wanita yang tak punya harga diri, menjalin hubungan secara syar`i dan menikahi dengan cara-cara yang baik, itulah akhlak seorang laki-laki yang didamba dan sikap seorang wanita calon penghuni sorga. Bila godaan itu terasa berat bagimu, berpuasa tak sanggup mengobatimu, maka menikahlah, insya Allah itu lebih berkah dan mengantarkan pada kebaikan."

"Anakku, jika kamu mengira berpacaran itu adalah jalan menuju pernikahan, maka engkau telah tertipu oleh nafsumu. Engkau telah termakan bujuk rayu setan durjana. Apakah engkau mau memetik buah dari pohon sebelum waktunya? Apakah engkau mau membeli barang yang telah usang dan pernah dipakai orang?"

"Anakku, janganlah engkau mengira, pacaran yang Ustadz maksud bertemu dan jalan berdua-duan semata, tapi jagalah matamu, pendengaranmu, hatimu dan pikiranmu. Janganlah menjadi pemuda yang lemah. Ingatlah, engkau adalah pemimpin, jangan biarkan hawa nafsu yang memimpinmu."

"Jika suatu saat nanti, dorongan untuk menikah begitu kuat dan menyesak di dadamu, engkau merasa telah siap, namun orang tua belum merestui dan ada jalan lain yang menghambat. Ustadz sarankan, bersabarlah, bersabarlah, dan bersabarlah. Sembari terus mencoba dan berdoa tiada henti pada Allah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan ketahuilah, orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang berlipat, dan orang-orang sabar akan memetik mutiara iman yang begitu banyak dalam kesabarannya itu. Dan yakinlah sesungguhnya bersama satu kesulitan ada banyak kemudahan."

"Anakku, jangalah engkau tergoda oleh nafsumu, janganlah engkau tertipu dengan bisikan musuhmu, setan durjana. Mungkin Allah tengah mengujimu, dan menyiapkan untukmu hadiah yang indah. Maka selalulah berbaik sangka pada Allah."

Nasehat-nasehat berharga itu begitu mampu menjadi penawar bagi hatinya yang gelisah. Tapi, itu hanya bertahan sebentar, ledakan perasaannya pada wanita itu ternyata lebih dahsyat dan meluap-luap. Pesan-pesan itu hanya bertahan sesaat, lalu ketika desakan perasaan itu kembali merasuki jiwa, ia menjadi begitu rapuh dan lemah.

Sampai pada akhirnya ia menelpon Ustadznya di Indonesia. Ia menceritakan kegelisahan hatinya, keresahan jiwa, dan gejolak rasa yang selalu menyesak di dadanya. Ustadznya berpesan kembali,

"Anakku, Ustadz bisa memahami keadaanmu, barangkali sudah waktunya bagimu untuk menggenapkan setengah agamamu. Ustadz sarankan lakukanlah shalat istikharah, jika engkau menemukan ada tanda-tanda ke arah sana, maka lakukanlah shalat hajat sebanyak-banyaknya, insya Allah, mudah-mudahan dengan cara demikian Allah membuka jalan untukmu. Mintalah pada Allah dengan air mata penuh harap, menangislah sejadi-jadinya di hadapan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya."

Satu tahun kemudian, sesudah kesabaran yang panjang, setelah menyelesaikan hafalan al-Qur`annya, ia pun menggenapkan setengah agamanya di penghujung bulan Juni 2010. Ia sangat bahagia. Kebahagiaan yang tak bisa dlukiskan dengan kata-kata. Ia telah menikah dengan wanita dambaannya, seorang wanita sorga yang Allah hadirkan ke bumi untuknya. Allah telah memilihkan untuknya seorang pendamping hidup yang mecintai Allah dan dirinya dengan sepenuh jiwa dan raga.

Tak sia-sia selama ini ia menjaga dirinya dari tergelincir pada perbuatan yang haram. Ia sampaikan kerinduannya terhadap wanita itu pada Allah setiap malam, ia titipkan penjagaan untuk wanita itu pada Allah setiap saat. Ia hantarkan doa-doa penuh ketulusan untuk kebaikan dan keselamatan wanita itu selama ini. Dan kini, Allah mengizinkannya untuk memetik buah kesabarannya selama ini. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan hamba yang berserah diri pada-Nya.

"Paling Ringan"

Ini semua serba ringan !...

Siksaan di dalam neraka yang paling ringan :

“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang talinya terbuat dari api neraka, lalu mendidihlah otaknya karena panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam periuk. Dia mengira tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (HR. Bukhari-Muslim).

Pekerjaan Paling Ringan Bagi Seorang Hamba :

Paling ringan bagi seorang hamba adalah ketika ia meninggalkan shalatnya, dan paling berat adalah ketika harus menjaga amanah” (Imam Ghozali).

Amalan Paling Ringan di Lisan, Berat di Mizan Amaliah :

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)

DO THE BEST !

MEMBANGUN AHLAQUL KARIMAH

Sahabat,..

Makin mendekati akhir zaman, makin krisis Ahlaq dimana mana, gak peduli di lingkungan mana, baik di rumah, di sekolah di jalan, makin terasa kalau Ahlaq sudah banyak di tinggal kan.

Di Lingkungan Rumah.., anak yang berani melawan orang tua, orang tua yang mendiamkan anaknya tidak memberi salam ketika masuk rumah, membiarkan anaknya asyik dengan dunianya (main game, internet,bbm an) tanpa adanya pendekatan untuk memberi pendidikan ahlak seperti orang tua kita waktu mendidik kita dahulu

Di Lingkungan Sekolah, Betapa kita Sering melihat anak didik yang tidak menghormati guru.., betapa sering guru menjadi bahan ejekan buat mereka.., beda sama zaman kita dulu..

Coba Juga kita lihat keadaan di jalan raya.., sumpah serapah seringkali kita dengar, maki makian dan kata2 kotor sudah tak asing lagi di telinga kita, mau tidak mau, suka tidak suka kita jadi terbiasa melihatnya dan menjadi kebal sehingga mengikis ke arifan hati kita, sehingga kita merasa hal yg tidak wajar dan tidak pantas di katakan, malah menjadi hal wajar saja.., Ya Allah...

Belum lagi di kendaraan umum.., melihat wanita tua, wanita yang membawa anak kecil, diidiamkan tidak mendapatkan tempat duduk alias berdiri, sementara anak yang masih muda, bahkan laki-laki yang sebenarnya sehat dan mempunyai akal sehatpun tidak mau peduli, bisa dengan cara pura pura tidak melihat, atau tidur.. Subhanallah...Rasanya menjadi pemandangan langka kalau kita melihat ada seseorang yang mempersilahkan orang lain mendapat tempat duduk dari pada dirinya, sementara dia pun bisa aja pura2 tidur...

Menyadari hal ini, rasanya gak salah kalau saya mengajak sahabat semua untuk me REVIEW betapa pentingnya AHLAQUL KARIMAH, kembali kepada Hal-hal yang mendasar yang diajarkan AGAMA ISLAM kepada ummat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

DEFINISI AKHLAQ ISLAMI

Sahabat, Akhlaq adalah ciri khas seorang muslim yang membedakan dirinya dengan yang lain. Akhlaq Islam yang tinggi dan mulia akan menjadikan generasi yang terbaik dalam peradaban manusia. Sehingga setiap muslim hendaknya menyadari ada perbedaan antara akhlaq dirinya dengan orang lain yang bukan muslim karena salah satu tugas Rasullullah di muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia (QS.2:111, 68:4, 33:21).

Akhlaq pula yang mengidentifikasikan manusia sebagai makhluk yang berbeda dengan binatang (QS.7:179) sehingga manusia yang dalam dirinya tidak terdapat akhlaq yang selayaknya dimiliki oleh manusia, maka ia bisa lebih kejam dari binatang.

Akhlaq yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlaq merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah . Akhlaq juga merupakan buah dari ibadah (QS.29:45, 2:197).

Rasulullah Bersabda :

- “Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur aqidahnya.” (H.R.Tirmidzi)

- “Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik keislaman manusia adalah yang paling baik akhlaqnya.” (H.R.Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la)

- “Tidak ada yang lebih besar timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaqnya.” (H.R.Tirmidzi)

- “Seburuk-buruk umatku adalah orang yang banyak omong, bermulut besar dan berlagak pandai. Dan sebaik-baik umatku adalah mereka yang paling baik akhlaqnya.” (H.R. Bukhari)

Ciri Pribadi Muslim Bertaqwa sebagai Realisasi Akhlaq yang sempurna

1. Mencintai Allah diatas segala kecintaan dan menjadikan cinta ini sebagai dasar untuk mencintai yang lain seperti Rasulullah, orang tua, dsb (QS.9:24)
2. Takut akan kemurkaan Allah
3. Senantiasa mengharap Ridho Allah SWT
4. Senantiasa merasa disertai Allah dimanapun kita berada
5. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dalam berbagai keadaan

Contoh Akhlaq Seorang Muslim

1. Selalu memperkuat hubungan dengan Allah
2. Menjaga diri dari hal yang subhat (samar-samar/meragukan)
3. Menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan (QS. 24:30)
4. Istiqomah dalam kebenaran (QS.11:113)
5. Lemah lembut dan suka memaafkan (QS. 20:44)
6. Penuh cinta dan kasih sayang (QS. 9:128)
7. Benar, jujur dan tegas (QS. 33:70)
8. Tawadlu/rendah hati (QS. 26:215)
9. Jiwa yang siap berkorban (QS. 49:15)
10. Menyimpan rahasia
11. Menutupi aib orang lains
12. Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda
13. Memenuhi janji
14. Tidak berteman dengan orang-orang yang buruk / ikut-ikutan
15. Tidak ghibah

Cara Mencapai Akhlaq Mulia

1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber
Iman artinya percaya yaitu percaya bahwa Allah selalu melihat segala perbuatan manusia. Bila melakukan perbuatan baik, balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat maka balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada hari akhir. Akhlaq yang baik akan dibalas dengan surga dan kenikmatan (QS.55:12-37). Begitu pula dengan akhlaq yang buruk akan disiksa di neraka (QS. 22:19-22).

2. Pendekatan secara langsung
Artinya melalui Al-Qur’an. Sebagai seorang muslim harus menerima Al-Qur’an secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apa pun yang tertera di dalamnya wajib diikuti. Misalnya, Al-Qur’an melarang untuk saling berburuk sangka (QS.49:12), menyuruh memenuhi janji (QS.23:18),dsb

3. Pendekatan tidak secara langsung
Yaitu dengan upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan terulangi lagi di masa kini dan yang akan datang.

Dari hal di atas, intinya adalah latihan dan kesungguhan. Latihan artinya berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan. Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi perintah Allah dan siksa-Nya.

Sahabat, Yang Jelas permasalahan-permasalahan yang ada sebenarnya ujian dari Allah untuk menguji keistiqomahan keimanan kita kepada Allah. Dan selama kita bisa menjaga prinsip yang kita miliki yang sesuai dengan Islam, Insya Allah, Allah akan memberi balasan yang besar kepada kita.

Sahabat dengan me Review Masalah AHLAQUL KARIMAH ini, Insya Allah bisa mengingatkan kita semua, betapa Urgensinya pendidikan Ahlaqul Karimah karena selalin akan memperberat timbangan kita di hari Kiamat tentunya akan membangun Image dan ciri dari ummat Rasulullah Shalllahu'alaihi wa sallam, juga yang membedakan kita dengan mahluk ciptaan Allah lainnya..

Semoga bermanfaat

SUBHANALLAH TERNYATA GERAKAB SHOLAT MENBUAT SEHAT & CERDAS

Sahabat, Pada dasarnya jika kita sudah meninggal, hal pertama yang dihisab adalah shalat.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
jikalau shalatnya baik, maka amalan apapun pasti akan baik, hadist riwayat muslim.
Ternyata dalam setiap gerakan shalat mengandung kebaikan bagi kita semua, berikut adalah penjelasannya

TAKBIRATUL IHRAM

Postur:
berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat:
Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK

Postur:
Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat:
Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I'TIDAL

Postur:
Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat:
I'tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD

Postur:
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat:
Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK

Postur:
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat:
Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM

Gerakan:
Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

Manfaat:
Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Jadi Mulai sekarang, yuuk kita benahi sikap Sholat kita, yang selama ini kesannya asal-asalan.., kita sempurnakan sholat kita, selain khusyu' yang kita dapatkan, insya Allah kita juga akan mendapatkan kesehatan & menambah kecerdasan

Semoga Bermanfaat

Ia Memperjuangkan Agama Allah Dengan Buntil

Buntil adalah makanan yang terbuat dari daun pepaya yang bentuknya bulat sebesar kepalan tangan anak-anak. Nah, dengan buntil itulah Muslim Abdullah (32) ‘membendung’ kristenisasi di kampungnya, Dusun Parwaganda, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah.

Kisahnya berawal pada tahun 1999. Begitu lulus STM (sekarang SMK), Muslim, begitu biasa dipanggil, langsung merantau ke Jakarta. Seperti pemuda di kampungnya, ia ingin mengadu nasib di Ibu Kota yang gemerlap itu. Tak berapa lama ia kemudian mendapat pekerjaan di bengkel mobil. Sehari ia dibayar 30 ribu rupiah.

Sekali waktu ia mudik ke kampungnya, menengok kedua orangtuanya. Namun, ada yang menggelisahkan Muslim setiap kali ia pulang kampung. Bukan keadaan orangtuanya, melainkan gerakan kristenisasi yang mulai menggerogoti aqidah umat Islam di desanya. Metodenya sangat halus. “Misalnya, mereka sering mengajak rekreasi anak-anak,” kata Muslim.

Pada waktu lain, kata Muslim, berdalih kerukunan umat beragama. Beberapa orang Nasrani hadir pada perayaan hari-hari besar agama Islam. Sebaliknya, mereka juga mengundang warga Kaliori saat merayakan hari Natal. Celakanya, ada sebagian warga tertarik dengan undangan itu. “Karena di sana diajak makan-makan,” kata Muslim.

Roda kristenisasi terus menggelinding. Muslim makin gelisah, apalagi ia tahu beberapa tetangganya sudah ‘hijrah’ agamanya, dulu Islam kini Katolik. “Jumlahnya ada sepuluh orang,” katanya.

Puncak kegelisahan Muslim saat mereka membangun gereja di desa yang dulu seluruh penduduknya beragama Islam itu. Sejak saat itulah, Muslim memutuskan tidak kembali ke Jakarta. Ia memilih menetap di kampung kelahirannya. Ia tak ingin umat Islam di dusunnya kelak tinggal sejarah karena kristenisasi.

Kaliori terletak 20 kilometer dari kota Purwokerto. Berada di tengah hutan. Desa berpenduduk sekitar 10 ribu ini diselimuti berbagai pohon. Desa ini dibelah oleh jalan raya yang menghubungkan Banyumas dengan Purwokerto. Persis di pinggir jalan raya itu berdiri Sekolah Tinggi Injil Indonesia (STII). Di seberang STII, berdiri bukit seluas 100 hektar lebih. Di bukit inilah pada tahun 1985 dibangun Gua Maria, tempat ziarah dan doa bersama umat Katolik. Setiap hari ada saja umat Katolik dari Purwokerto dan sekitarnya yang datang. Puncaknya pada hari-hari besar Katolik, tempat ini dikunjungi ribuan umat Katolik di Purwokerto dan sekitarnya.

Kembali ke soal pembangunan gereja, Muslim tak mau kecolongan lagi. Ia mengadakan ‘perlawanan.’ Ia berkirim surat ke 20 instansi terkait, termasuk DPRD Banyumas. Tak hanya berkirim surat, ia juga langsung mendatangi kantor dewan. Intinya, ia dan umat Islam di Kaliori keberatan atas pembangunan gereja.

Karena ‘perlawanan’ itu, ayah dua anak ini terpaksa harus berurusan dengan aparat dari Polsek, bukan hanya sekali tapi hingga tiga kali. Tak hanya itu, ia juga didatangi aparat Koramil sebanyak tiga kali. Rupanya, pihak aparat kompak, minta Muslim menghentikan perlawanannya. Ia dituding mengganggu kerukunan umat beragama.

Muslim bergeming, bahkan berbalik menunjuk pihak Kristen. “Justru mereka yang melanggar hukum, kok saya dibilang mengganggu kerukunan beragama,” tegasnya.

“Setiap agama punya hak untuk berkembang,” kata Muslim menirukan aparat saat diperiksa. Muslim pun cepat menukas, “Mereka punya hak, saya pun punya kewajiban untuk melindungi umat saya.”

Perlawanan pria yang pernah nyantri di salah satu pesantren di Jawa Tengah ini berhasil. Kini, pembangunan gereja itu berhenti.

Muslim juga melakukan pembinaan kepada umat Islam sendiri. Ia menggelar berbagai pengajian, juga mendirikan Taman Pendidikan al-Qur`an (TPA) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Selain itu, ia mengirim pula beberapa pemuda belajar di pesantren. Kelak, mereka diharapkan kembali ke Kaliori untuk mengembangkan dakwah di desa yang terletak persis di belakang Bumi Perkemahan Kendalisada itu.

Jualan Buntil

Lebih jauh lagi, anak kelima dari tujuh bersaudara ini bercita-cita membangun lingkungan yang islami di kampungnya. Untuk itu, ia terus menyemai bibit-bibit generasi Islam, lewat panti asuhan yang ia dirikan tahun 2008.

Terletak di sebelah rumahnya, panti itu dibangun dari bahan sederhana: berdinding gedhek (bambu) dan berlantai tanah. Ada dua bangunan kecil di situ, satu untuk asrama anak-anak dan satunya untuk ruang belajar. Kini, panti yang diberi nama Nurul Ummah Kendalisada ini menampung 15 anak. Pagi mereka sekolah di luar, sedang sore dan malamnya belajar ilmu-ilmu agama. Semuanya gratis, mulai dari biaya pendidikan hingga makan dan pakaian.

Tentu saja tidak mudah ‘menghidupi’ dan mendidik 15 anak. Apalagi, dia sendiri mata pencahariannya hanya penjual buntil. Pada masa-masa awal, ia mengaku sempat bingung memenuhi kebutuhan anak asuhnya. “Ada yang minta uang sekolah, buku, seragam, dan sebagainya, sementara uang kosong. Semalaman saya tidak bisa tidur,” katanya. Pernah juga kepalanya pusing, memikirkan beras di dapur yang sudah ludes.

Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala tak pernah terlambat menolong hamba-Nya yang memperjuangkan agama-Nya. Pertolongan itu bentuknya rupa-rupa. “Misalnya, ada toko yang membolehkan utang,” kata Muslim. Atau tiba-tiba ada pelanggan buntilnya yang telepon, minta datang ke rumahnya. “Saya diminta mengambil uang, kadang jumlahnya sampai 500 ribu rupiah,” katanya.

Tiap hari ayah dua anak ini menjual buntil. Pukul empat pagi ia sudah meluncur dengan sepeda motornya menerobos udara dingin. Ia melibas jalan puluhan kilometer menjelajah kota Purwokerto menjajakan buntilnya. Dari satu perumahan ke perumahan lainnya, dari satu kampung menuju kampung lainnya. Pembelinya, biasanya para ibu-ibu. “Maaf Bu, minta waktu sebentar. Begini, saya punya panti di rumah, silakan datang kalau ada waktu,” begitu biasanya Muslim menginformasikan pantinya.

Sosialisasi cara konvensional seperti itu, ternyata cukup jitu. Tak jarang, pelanggannya datang berkunjung sambil membawa bantuan. Ada yang membawa sembako, ada pula yang memberi uang.

Belum lama ini, Muslim memaksakan diri membeli sebidang tanah. “Dibilang memaksakan karena memang tak punya duit,” katanya. Di sisi lain, tanah itu sudah diincar non-Muslim dan telaknya persis di depan panti. Berkat dukungan umat Islam di Purwokerto, tanah akhirnya bisa dilunasi.

Ke depan, kata Muslim, di tanah tersebut akan didirikan SD Islam. Maklum, SD yang ada jaraknya cukup jauh, sekitar setengah jam jika ditempuh dengan jalan kaki. Hanya saja, ia tak tahu pembangunan itu dimulai kapan. “Tergantung dananya, Pak,” katanya

Hukum Islam Bila Istri Menolak "Ajakan" Suami

Pertanyaan:
Jika seorang istri tidak mengijinkan suaminya untuk melakukan hubungan intim, lalu apa yang akan terjadi pada wanita:

1. Sang istri akan bercerai.
2. Sang suami harus memberinya perceraian.
3. Sang suami harus lakukan pernikahan dengan orang lain.
4. atau bagaimana?


Jawaban:
Alhamdulillah.

Jika seorang wanita menolak permintaan suaminya untuk datang ke tempat tidur tanpa alasan syar'i (seperti penyakit, atau di sedang mabuk, sebagai contoh), apa yang terjadi adalah seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Abu Hurairah radhialloohu'ahu berkata: "Rasulullooh Shallalloohu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Jika seorang laki-laki memanggil istrinya ke tempat tidurnya dan dia menolak [dan tidak memenuhinya], dan laki-laki itu menghabiskan malam dalam keadaan marah padanya, maka malaikat akan mengutuk dia sampai pagi.” (HR. Al-Bukhari, 4.794; kalimat tambahan dalam tanda kurung siku dikutip adalah dari Abu Dawud, al-Sunan, Kitab al-Nikaah, Bab haqq al-zauj 'ala'l-mar'ah).

Dalam ungkapan “jika seorang pria memanggil istrinya ke tempat tidurnya”, kata “tidur” jelas merupakan kiasan untuk bersetubuh. Metafora yang digunakan dalam Kitabullooh dan Sunnah untuk merujuk kepada hal-hal yang orang biasanya merasa malu.

Apakah ini hanya berlaku untuk malam hari, atau apakah itu termasuk siang hari juga? Jawabannya dapat ditemukan dalam sebuah hadits riwayat Muslim: “Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak ada orang yang memanggil istrinya ke tempat tidurnya dan dia menolak, melainkan Dzat Yang berada di atas langit [yaitu Allooh] akan marah padanya, sampai ia (suaminya) ridho dengan dia.”

Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbaan meriwayatkan hadits Jaabir: “Ada tiga orang yang do'anya yang tidak akan diterima dan tidak ada perbuatan baiknya yang akan naik ke surga: seorang budak yang melarikan diri, sampai ia kembali kepada tuannya; orang mabuk, sampai ia sada; dan seorang wanita yang membuat suaminya marah, sampai dia ridho kepadanya.” Ini adalah bentuk umum, yang mencakup malam dan siang hari.

Ungkapan “ia menghabiskan malam dalam keadaan marah padanya” adalah penyebab kutukan malaikat. Hal ini menegaskan bahwa dia adalah orang yang berdosa, yang berbeda masalahnya jika suaminya menerima alasannya dan tidak marah padanya, atau membiarkan masalah selesai begitu saja.

Apakah sang istri harus disalahkan kalau dia tetap pergi dari tempat tidur suaminya? Jawabannya adalah: Tidak, kecuali sang istri adalah orang yang memulai menjauhkan dirinya dan suaminya menjauhkan diri darinya dikarenakan hal itu, dan sang istri tidak minta maaf tapi tetap memisahkan diri. Tetapi jika sang suami yang memulainya, dan dengan demikian dia memperlakukan istrinya dengan tidak adil, maka sang istri tidak harus disalahkan. Dalam satu riwayat, sebagai ganti kata-kata “kutukan malaikat sampai pagi”, adalah kata-kata “... sampai ia kembali" - dan ini adalah perbedaan yang bermanfaat.

Hadits ini memberitahu kita bahwa menyangkal hak-hak pasangan - baik fisik maupun finansial - adalah sesuatu yang pasti akan membawa murka Allooh, kecuali Allooh memberikan rahmat-Nya kepada orang yang berdosa itu.

Kita juga mengerti bahwa para malaikat akan berdoa terhadap orang berdosa selama ia tetap dalam dosanya.

Hadits juga mengarahkan seorang istri untuk membantu suami dan memberikan kepuasan kepadanya, karena seorang pria kurang sabar dibandingkan dengan seorang wanita ketika hasrat sexual itu datang tanpa kemudian melakukan hubungan seksual. Hal yang paling mengganggu bagi laki-laki adalah dorongan seksual, sehingga Islam mendorong wanita untuk membantu suami dalam hal ini.

(Disadur dan disingkat dari komentar oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar -rahimahullooh- hadits ini dalam Fath al-Baari).

Apakah kemudian sang suami ingin memberi pelajaran istrinya, atau memaafkan dirinya, atau mengambil istri lain, atau menceraikannya, ini semua terserah dia untuk memilih. Hal ini agar wanita waspada terhadap kemarahan/kegusaran suaminya karena hal ini menyebabkan Allooh marah padanya.

Kita memohon kepada Allah untuk memperbaiki situasi ini. Semoga Allah memberkati Nabi kita Muhammad.

PAHALA UMROH DI BULAN RAMADHAN MENYAMAI PAHALA HAJI

Segala puji bagai Allah. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabat dan siapa saja yang mengambil petunjuknya hingga hari kiamat.

Sahabat, Amal saleh di bulan Ramadhan memiliki keutamaan. Di antara amal saleh tersebut Umrah di bulan Ramadhan.

Sahabatku :

Jika memungkinkan bagimu melakukan umrah di bulan Ramadhan, kapan pun waktunya, baik di awal, pertengahan atau di akhir Ramadhan, lakukanlah. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bertanya kepada Ummu Sannan al-Anshariah:

“Apa yang mencegahmu berhaji?” Tanya Rasulullah.

“Abu fulan (maksudnya suaminya). Dia memiliki 2 unta, satu dibawa berhaji dan yang satu lagi dipakai mengairi kebun kami.” Jawab Ummu Sannan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

((فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي))

“Sesungguhnya umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji atau haji bersamaku.”.
[HR. Al-Bukhari]

Jika memungkinkan berumrah bersama kedua orang tuamu atau keluargamu, itu adalah perkara yang baik. Berupayalah menghindari keramaian, seperti berumrahlah pada awal Ramadhan. Jika kedua orang tuamu telah wafat atau salah seorang dari keduanya, jadikan untuk masing-masingnya umrah Ramadhan. Atau kerjakan umroh untuk yang sudah meninggal sedangkan yang masih hidup bawalah serta berumroh bersamamu. Sekarang ini Alhamdulillah segala urusan umrah telah mudah, tidak sulit lagi, bahkan mudah sekali. Biayanya pun ringan bagi yang tinggal dekat dengan Mekkah atau dalam Kerajaan Saudi, (atau negeri lain) dengan mudahnya transportasi. Manfaatkanlah kesempatan ini. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:

((الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ))

“Dari umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus (dosa kecil) antara keduanya, dan haji yang mabrur, tidak ada balasannya selain surga.”
[HR. As-Syakhân]

Jika engkau seorang pegawai, jangan tinggalkan pekerjaanmu untuk pergi umrah, kecuali engkau telah mendapatkan izin. Karena pekerjaan adalah amanah yang wajib ditunaikan dan dilaksanakan, sedangkan umrah yang kau lakukan mungkin hanya nafilah (ibadah tambahan). Perkara wajib lebih didahulukan dari yang sunah. Nasihat ini umum bagi imam-imam masjid maupun selain mereka. Seorang muslim hendaknya memperhatikan hal ini.

Jika engkau melakukan perjalanan umrah maka perjalanan ini adalah safar masyru’ (perjalanan yang disariatkan). Dalam hal ini ada beberapa kondisi:

Jika puasa membahayakan fisikmu atau yang sepertinya, berbukalah, jangan puasa. Jika engkau puasa dengan adanya bahaya engkau telah berbuat maksiat. Nabi -shalallahu alaihi wasallam- keluar (bersama para sahabat) dalam penaklukan Mekkah pada bulan Ramadhan. Beliau puasa sampai tiba di tempat yang bernama Kurâ’ al-Ghamim dan orang-orang pun masih berpuasa. Setibanya di tempat itu beliau meminta segayung air, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi hingga orang-orang dapat melihatnya, kemudian beliau minum. Setelah itu sampai berita kepada Nabi bahwa sebagian sahabat ada yang masih berpuasa. Nabi pun berkata:

((أُولَئِكَ الْعُصَاةُ، أُولَئِكَ الْعُصَاةُ))

“Mereka itu berbuat maksiat, mereka itu berbuat maksiat.”
[HR. Muslim]

Jika puasa tidak membahayakanmu, tetapi kau dapatkan rasa berat –akibat panas-, maka yang utama bagimu adalah berbuka. Karena ketika Rasulullah dalam perjalanannya mendapati keramaian dan melihat ada orang yang diteduhi, beliau bertanya:

“Kenapa dia?”
“Dia puasa.” Jawab para sahabat.

Rasulullah bersabda:

((لَيْسَ مِنْ الْبِرِّ الصَّوْمُ فِي السَّفَرِ))

“Bukanlah perbuatan baik, puasa dalam perjalanan.”

Jika puasa dan tidak bagimu sama saja, maka engkau bebas memilih. Jika ingin bisa puasa dan jika tidak dapat berbuka. Karena Hamzah Ibn Amr al-Aslamy -radiallahu'anhu- bertanya kepada Nabi -shalallahu alaihi wasallam-:

“Apakah aku boleh berpuasa dalam perjalanan? (dia adalah orang yang banyak berpuasa)”

((إِنْ شِئْتَ فَصُمْ وَإِنْ شِئْتَ فَأَفْطِرْ))

“Jika ingin puasa silakan puasa, jika ingin berbuka silakan berbuka.”
[HR. As-Syaikhân]

Ketahuilah jika engkau melakukan perjalanan di bulan Ramadhan atau selainnya dan engkau biasa melakukan ibadah yang tidak dapat dilakukan selama perjalanan, sesungguhnya dicatatkan untukmu pahala seperti amalan yang biasa engkau lakukan ketika mukim, demikian pula jika sakit, dicatatkan untukmu pahalanya. Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:

((إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا))

“Jika hamba itu sakit atau melakukan perjalanan, dicatatkan untuknya pahala seperti amalan yang biasa dilakukannya ketika mukim dan sehat.”
[HR. Al-Bukhari]

Tetapi jika engkau dalam perjalanan, manfaatkan efisiensi safarmu dengan shalat di atas kendaraan (mobil, pesawat atau selainnya). Jangan shalat sunah rawatib selain dua rakaat fajar dan witir. Karena Nabi -shalallahu alaihi wasallam- dahulu : “Bertasbih di kendaraannya sebelum bertolak ke suatu arah dan berwitir, hanya saja tidak shalat maktubah (wajib dalam keadaan seperti itu).
[HR. Syaikhân]

Semoga Bermanfaat....

YANG DI SYARIATKAN PADA BULAN SYA'BAN

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

ADA BEBERAPA HAL YANG DI SYARIATKAN PADA BULAN SYA'BAN YAITU :

Pertama : Barang siapa yang ketika bulan Syaban sudah datang dan masih mempunyai kewajiban mengqodho puasa Ramadhan, maka wajib baginya untuk segera melaksanakan dengan kemampuannya dan tidak boleh menundanya setelah bulan Ramadhan berikutnya tanpa udzur (halangan)

Kedua : Disunnahkan memperbanyak puasa di bulan Sya'ban karena Nabi saw dahulu melakukan ini dan selalu menjaganya. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari hadist Aisyah ra. ia berkata: " Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan satu bulan puasa penuh, kecuali pada bulan Ramadhan dan tidak melihatnya memperbanyak puasa selain bulan Sya,ban ." (HR BUkhari dan Muslim)

Hikmah dari hal tersebut adalah bulan Sya'ban --Wallahua'lam-- bagaikan pembuka untuk pembuka puasa di bulan Ramadhan, sehingga menjadi waktu untuk berlatih sebelum puasa di bulan Ramadhan. Begitu juga, ketika seseorang puasa di bulan Ramadhan tidak merasakan kesulitan dan merasa berat, karena telah terlatih dan terbiasa puasa dan menemukan manis dan lezatnya berpuasa pada bulan Sya'ban. Sehingga ia akan melaksanakan dengan kuat dan bersungguh-sungguh ketika memasuki bulan puasa Ramadhan, sedangkan dirinya telah terbiasa melakukan ketaatan kepada Allah swt.

Ketiga: Seporang muslim tidak boleh menyambung puasa Sya'ban dengan puasa bulan Ramadhan, tetapi memutuskan dengan tidak berpuasa pada 2 hari terakhir bulan Sya'ban. Kecuali bertepatan dengan kebiasaan seseorang dalam melakukan puasa sunnah, seperti Senin - Kamis, maka ia boleh berpuasa pada hari itu.

Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda:

." Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa pada satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang terbiasa berpuasa (pada hari itu) maka berpuasalah ." (HR Bukhari dan Muslim)

Adapaun hikmah yang terkandung didalamnya, para ulama mengatakan, " Agar puasa Ramadhan tidak ditambahkan dengan puasa yang lain, seperti halnya tidak boleh puasa pada Hari Raya. Di samping itu, agar dipisahkan antara amalan wajib dengan amalan sunnah dalam ibadah, seperti tidak menyambung antara shalat sunnah dengan shalat fardhu ."

Pendapat lain menyebutkan, " Dilarang berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan dilakukan setelah melihat bulan dan barangsiapa mendahuluinya dengan berpuasa satu atau dua hari, berari ia telah meragukan cara tersebut.

Sahabat, semoga menambah wawsan kita tentang bulan Sya'ban dan bermanfaat bagi kita semuanya, mohon maaf lahir dan batin dan semoga ridha Allah swt tercurahkan bagi sahabat semuanya . . Amin

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh